PONOROGO (Realita)- Tokoh budaya Madiun Raya Agus Black Hoe mengapresiasi upaya masyarakat Kabupaten Ponorogo yang terus menjaga kelestarian budaya leluhur di Bumi Reog.
Hal ini diungkapkan, Calon Abggota Legislatif (Caleg) dari Partai Demokrasi Perjuangan Indinesia (PDI-P) saat menghadiri pagelaran wayang kulit dalam rangka HUT CV Reog Property yang digelar di Desa Bungu Kecamatan Bungkal, Kamis (12/10/2023).
Baca Juga: Pj. Wali Kota, Melaunching Baju Khas Dearah Kota Batu Sekar Bawono
Agus Black Hoe mengatakan, sebagai kebudayaan leluhur di Pulau Jawa. Wayang Kulit tidak hanya sekedar tontonan masyarakat. Namun juga tuntunan, dimana dalam setiap lakon yang dimainnya memiliki makna kehidupan. Hal inilah yang membuat kesenian ini digemari masyarakat pulau Jawa.
" Pagelaran wayang kulit ini merupakan sebuah ekspresi budaya yang amat luhur. Wayang kulit diakuinya memiliki akar yang sangat dalam dan merupakan tontonan yang penuh dengan tuntunan,”ujar pria yang dikenal Humble ini.
Baca Juga: Wahyu Katentreman Dipentaskan Dalam Sedekah Bumi, Bersih Desa Kebonsari Kademangan
Caleg Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur ini berharap agar pelestarian kebudayaan asli jawa terus terjaga. Bukan hanya dilakukan oleh generasi tua namun juga generasi muda.
" Terimakasih kepada Ki Dalang dan pelaku kesenian wayang kulit yang telah merawat kebudayaan tersebut. Ia pun mengapresiasi mereka lantaran telah mengembangkan seni budaya tinggalan nenek moyang,” harap Caleg dengan nomor urut 12 tersebut.
Baca Juga: Warga Gunung Gede Gelar Gebyarsih Desa Dalam Lakon Bima Suci
Sekedar informasi, dalam pagelaran wayang ini, ikut hadi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Camat Bungkal serta seluruh Kepala Desa Se- Kecamatan Bungkal.
Kegiatan ini, dihadiri ribuan warga. pertunjukan wayang kulit dengan lakon Wahyu Katentreman ini dibawakan oleh dalang Ki Sigit Arianto serta bintang tamu Dike Sabrina serta pelawak dari Kabupaten cak Yudho. znl
Editor : Redaksi