GAZA - Militer Israel mulai mengaktifkan sistem pompa untuk mengalirkan air laut Mediterania ke terowongan di bawah Gaza, markas pejuang Hamas. Para pakar lingkungan menentang tindakan itu, karena bisa sangat fatal akibatnya bagi warga Palestina di Gaza.
Abdel Rahman al Tamimi, direktur di Palestinian Hydrologists Group yang adalah LSM terbesar di Palestina yang mengawasi polusi, memperingatkan membanjiri terowongan di Gaza daengan air laut bisa membuat Gaza berpotensi tak lagi dapat ditinggali.
Baca Juga: Hamas Tolak Gencatan Senjata dengan Penjajah Israel
Dikutip dari Anadolu Agency, dia mengatakan bahwa rencana Israel itu akan membuat air tanah di Gaza yang sebelumnya sudah terkena polusi, semakin terkontaminasi. Belum lagi bahayanya terhadap bangunan di sana.
"Ini (membanjiri terowongan), akan menyebabkan akumulasi garam dan kolapsnya tanah, membuat kerusakan terhadap ribuan rumah Palestina di jalur (Gaza) yang populasinya padat ini," paparnya.
Tamimi memperingatkan, populasi Gaza akan menderita selama bertahun-tahun dari polusi yang disebabkan tindakan Israel. "Jalur Gaza akan menjadi area yang berkurang populasinya dan akan butuh waktu sekitar 100 tahun untuk menghilangkan dampak lingkungan dari perang ini," lanjutnya.
Baca Juga: Serangan Israel ke Gaza, Banyak Tewaskan Sandera Hamas
"Israel membunuh lingkungan di jalur Gaza," cetus Tamimi. Dia bukan satu-satunya pakar lingkungan yang mengecam rencana Israel. Bahkan akademisi Israel sendiri juga mengkritik upaya membanjiri terowongan dengan air laut, terutama terkait air tanah di Gaza.
Air di Gaza dipompa berlebihan dan permukaan air di bawah tanah telah turun sedemikian rupa sehingga air laut memasuki akuifer dan bercampur dengan sedikit air yang tersisa. Kualitas air akuifer semakin terkikis oleh limbah dan limpasan bahan kimia pertanian. Bahkan sebelum perang, sebagian besar warga Gaza bergantung pada tanker air swasta dan hasil pabrik desalinasi untuk mendapatkan air minum.
Baca Juga: Israel Ancam Banjiri Jaringan Terowongan Hamas di Gaza
Prof. (Emer.) Eilon Adar dari Zuckerberg Institute for Water Research di Ben-Gurion University of the Negev, mengatakan membanjiri terowongan berpotensi menimbulkan kerusakan ekologi lebih lanjut pada akuifer Gaza.
Jika beberapa juta meter kubik air laut dipompa ke dalam terowongan, dan meresap ke dalam akuifer, dampaknya bisa luar biasa "Dampak negatif terhadap kualitas air tanah akan berlangsung selama beberapa generasi, tergantung pada jumlah yang meresap ke dalam bawah permukaan," katanya.ik
Editor : Redaksi