Tesla PHK 16 Ribu Karyawan

TEXAS - Perusahaan Tesla milik Elon Musk dikabarkan tengah melakukan PHK terhadap karyawannya. Kabar tersebut datang dari tulisan para mantan karyawan pada platform Linkedin.

Tesla, perusahaan mobil listrik yang dipimpin oleh Elon Musk, telah membuat keputusan besar dengan memberhentikan hampir 16.000 karyawan, atau lebih dari 10 persen dari total tenaga kerjanya di seluruh dunia.

Baca Juga: Baterai LFP Memang Lebih Murah dari Nikel

Pemutusan hubungan kerja massal ini berdampak signifikan, terutama bagi karyawan asal India dan China di Amerika yang kini berjuang menghadapi batas waktu ketat dari visa H-1B.

Dilansir dari Live Mint pada Selasa (14/5/2024) Visa H-1B merupakan visa kerja non-imigran AS yang populer di kalangan insinyur imigran. Namun, visa ini memiliki batas waktu hanya 60 hari bagi pemegang visa untuk mencari pekerjaan baru setelah kehilangan pekerjaan sebelumnya. Situasi ini telah menciptakan kekhawatiran dan ketidakpastian bagi ribuan karyawan Tesla yang terkena pemutusan hubungan kerja.

Sejumlah mantan karyawan Tesla, baik imigran maupun warga negara AS, telah membagikan kisah mereka di media sosial, terutama LinkedIn. Salah satu insinyur asal Mumbai yang telah bekerja di kantor Tesla di Amerika Serikat selama lebih dari enam tahun mengungkapkan bahwa pemecatannya terasa seperti mimpi buruk.

Baca Juga: AS dan Inggris Serang Yaman, Tesla dan Volvo Stop Produksi Mobil

Dia menulis, "Terasa seperti mimpi buruk bahwa saya tidak lagi di Tesla karena saya telah memberikan begitu banyak waktu dan mengorbankan tidur saya untuk perusahaan ini selama lebih dari lima tahun."

Cilegon dalam

Pengguna LinkedIn India lainnya membagikan cerita saudara perempuannya yang telah bekerja di Tesla milik Musk selama 7 tahun. Dia dipecat pada Jumat lalu, dan kartu aksesnya ke kantor dinonaktifkan.

"Ini pengingat yang jelas soal memangkas biaya SDM di balik keputusan korporat," tulis postingan tersebut.

Baca Juga: Ekonomi Lagi Lesu, Perusahaan Milik Elon Musk Pecat Karyawan

Menurut media teknologi Electrek, Tesla telah memberhentikan staf dari departemen software, layanan, dan teknik. Bulan lalu, perusahaan tersebut mengumumkan rencananya untuk memberhentikan lebih dari 6.700 karyawan dari fasilitasnya di Nevada, Texas, California, dan New York.

Keputusan ini diambil karena Tesla menghadapi berbagai tantangan, seperti penurunan penjualan, perang harga yang semakin intensif di antara produsen otomotif, dan suku bunga tinggi yang mempengaruhi pembelian kendaraan listrik.ik

Editor : Redaksi

Berita Terbaru