PALANGKARAYA - Kapolresta Palangkaraya Kombes Pol Budi Santosa mengungkap kronologi santri tega membunuh gurunya seorang ustazah di tempatnya belajar di pesantren Jalan Danau Rangas, Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Pembunuhan tersebut diketahui terjadi, Selasa (14/5/2024) sekira pukul 23.00 WIB.
Baca Juga: Kabur dari Pesantren karena Tak Betah, 2 Santriwati Ngaku Diculik dan Diperkosa
Menurut informasi, pelaku berisinial FA (13), sedangkan ustazah yang menjadi korban berinisial N (35).
Kapolresta Palangkaraya Kombes Pol Budi Santosa mengungkapkan, sebelum kejadian pelaku sedang tidur di Masjid As-Salam yang berada di lingkungan pesantren.
Lalu, sekira pukul 23.00 WIB pelaku bangun dari tidur dan langsung menuju kediaman pelaku yang juga berada di lingkungan pesantren.
"Pelaku masuk ke dalam rumah korban melalui jendela yang tidak terkunci kemudian mengambil pisau yang berada di dapur," ucap Budi, Rabu (15/5/2024).
Pelaku kemudian mendatangi korban yang sedang tidur di dalam kamarnya dan langsung menusuk wajah dan dada korban.
Baca Juga: Ditiduri Guru Pesantren, Santriwati Lahirkan Bayi Prematur di Kamar Mandi
"Pelaku melakukan penusukan di bagian kepala korban sebanyak delapan tusukan dan di dada sebanyak satu tusukan," lanjut Budi.
Tak hanya melakukan penusukan, pelaku juga sempat memukul mata kanan korban.
Mendengar teriakan minta tolong dari korban seorang guru di pesantren tersebut bergegas mendatangi lokasi kejadian dan menemukan korban sudah bersimbah darah.
"Mendapati kejadian tersebut pengurus pesantren, kemudian bergegas membawa korban ke RS Bentang Pambelum untuk dilakukan pertolongan medis," jelas Budi.
Baca Juga: Herry Wirawan ternyata Sudah Ditangkap Polisi sejak Mei 2021
Walau sempat menerima perawatan medis nyawa ustazah malang tersebut tak tertolong.
"Korban kemudian dibawa ke RSUD Dorys Silvanus untuk dilakukan visum et repertum dan hasilnya korban tewas karena pendarahan hebat," kata Budi.
Menurut keterangan, dari pihak kepolisian korban mengaku kesurupan dan tak sadar telah melakukan kekerasan hingga membuat gurunya sendiri tewas.tri
Editor : Redaksi