Temasek Shophouse Conversations Ajak Diskusi Atasi Masalah Lingkungan Hidup

JAKARTA - Perubahan iklim merupakan ancaman yang masih terus menimpa manusia dan membutuhkan respon bersama dan berkelanjutan dari semua sektor. Temasek Shophouse Conversations mengajak aksi bersama para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan untuk mengatasi dampak dari perubahan iklim.

Dalam acara ini Temasek mengajak para panelis ahli dari instansi pemerintah, korporasi, lembaga keuangan dan investasi, serta himpunan asosiasi lingkungan hidup berdiskusi mengenai lingkungan hidup.

Baca Juga: Peringatan Pengurangan Resiko Bencana, Wali Kota Eri Ajak Warga Mitigasi Bencana

Acara virtual yang dihadiri sekitar 1,000 peserta merupakan bagian dari rangkaian acara untuk mengajak para pemimpin di sektor publik, swasta dan komunitas bersama-sama mendiskusikan kolaborasi multi-sektor dan mendorong aksi untuk menjawab tantangan sosial dan lingkungan hidup demi meraih tujuan bersama, baik di kawasan maupun di dunia.  

"Pentingnya aksi iklim yang lebih kuat dari berbagai sudut pandang dalam konteks lokal dan dunia. Platform ini menargetkan untuk saling bertukar gagasan dan menciptakan kesadaran yang lebih besar akan upaya terhadap lingkungan yang dilakukan baik di wilayah maupun di dunia,"ungkap Mr Ng Boon Heong, Chief Executive Officer, Temasek Foundation

Baca Juga: Jambore Relawan Penanggulangan Bencana Jawa Timur, Bahas Pentingnya Perlindungan

Kerjasama dan kemitraan lokal maupun global sangat penting untuk menangani hal ini. Asia Tenggara adalah salah satu wilayah yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Jika dibiarkan, perubahan iklim tidak hanya memberikan efek lingkungan yang tidak bisa diperbaiki, namun juga dampak ekonomi yang sangat merugikan. 

Ajakan kedua adalah undangan dari para muda-mudi berusia 40 tahun ke bawah dari Singapura dan kawasan untuk menjadi advokat dan pembuat perubahan guna memajukan ketahanan iklim di masyarakat. Inisiatif bernama Youth Action for Climate ini mengajak orang muda untuk menyumbangkan ide dalam memerangai krisis iklim dan membentuk masa depan berkelanjutan.

Baca Juga: Puzzle dan Ular Tangga Jadi Daya Tarik SPAB di SMKN 1 Lengkong

Acara ini ditutup dengan ajakan untuk menjawab tantangan dari perubahan iklim melalui inisiatif lingkungan dan komunitas.  Ajakan pertama adalah dari proyek Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), Indonesia, yang menargetkan untuk menyatukan sektor publik dan swasta membentuk aliansi yang disebut Aliansi Restorasi Ekosistem Bakau/Mangrove Ecosystem Restoration Alliance, (MERA).ike

Editor : Redaksi

Berita Terbaru