JOMBANG (Realita.co) - Pelaksana proyek pembangunan gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ploso Kabupaten Jombang, terancam terkena pemutusan kontrak.
Pejabat pembuat komitmen (PPK) RSUD Ploso Kabupaten Jombang sudah melayangkan peringatan pertama kepada kontraktor pelaksana, menyusul adanya deviasi pekerjaan.
Baca Juga: Pembangunan IGD RSUD Ploso Jombang Tak Sesuai Target
"Kami sudah memberikan peringatan dan teguran," kata PPK RSUD Ploso, Saean Efendi, Selasa (13/8/2024).
Peringatan pertama yang dilayangkan ke kontraktor pelaksana RSUD Ploso, Jombang, CV Melati Kurai karena ada keterlambatan pengerjaan hanya mencapai empat persen hingga awal minggu ini.
Namun ditegaskan Saean, kontraktor pelaksana pada Kamis, 15 Agustus 2024 ditarget capaian progres pengerjaan pembangunan gedung IGD RSUD Ploso lantai dua dan tiga sebesar 7 persen.
"Jika memang target tersebut tidak tercapai pada Kamis nanti, maka kami akan berikan teguran kedua atau Show Cause Meeting (SCM) 2," ungkap pria berkacamata ini.
Progres pekerjaan bakal akan dilakukan evaluasi. Apakah sudah memenuhi target atau sebaliknya.
"Kalau sampai nanti SCM 3 tidak memenuhi target. Maka kami akan lakukan putus kontrak," bebernya.
Meski begitu, lanjut Saean dirinya masih optimistis target yang diberikan ke kontraktor bisa tercapai. Dengan penambahan tenaga kerja, serta pengerjaan dilembur hingga pukul 22.00 WIB.
Terlebih lagi, dalam waktu dekat akan melakukan pekerjaan pengecoran di lantai dua.
"Itu nanti nilainya tinggi mencapai 10 persen kalau sudah dilakukab pengecoran," pungkas Saean.
Terpisah, pelaksana CV Melati Kurai Jatmiko mengakui, pada minggu ke 6 memang mengalami keterlambatan pekerjaan.
“Memang pekerjaan saat ini ada keterlambatan karena terkait dengan material dan manajemen,” katanya.
Baca Juga: Soroti Pengerjaan Gedung IGD RSUD Ploso, DPRD Jombang: Kesalahan Berulang
Akan tetapi, dalam minggu ini pekerjaan pengecoran lantai akan segera dikebut. ”Penambahan pengecoran dek itu cukup besar. Sehingga bisa mengejar deviasi,” imbuhnya.
Saat ini pekerjaan dan penambahan jam jam kerja juga sudah dilakukan untuk mengejar keterlambatan tersebut.
”Target kami paling cepat akhir Agustus atau paling lama awal September struktur kita sudah selesai,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, proyek pembangunan Gedung IGD RSUD Ploso Jombang hingga kini masih molor.
Pagu anggaran proyek pembangunan gedung IGD lantai 2 dan 3 RSUD Ploso Jombang sebesar Rp6,2 miliar. Dan dimenangkan CV Melati Kurai setelah menawar Rp4,9 miliar.
Anggaran pembangunan gedung IGD RSUD Ploso, Kabupaten Jombang berasal dari dana DBCHT.
Baca Juga: Molor dari Jadwal, Pengerjaan Gedung IGD RSUD Ploso Jombang Diduga Disubkontrakkan
Sesuai dengan SPMK (surat perintah mulai kerja) pembangunan gedung IGD RSUD Ploso lantai 2 dan 3 dimulai tanggal 28 Juni 2024, tapi baru dikerjakan di awal Agustus.
Molornya pengerjaan pembangunan gedung IGD RSUD Ploso lantai 2 dan 3, berdasarkan sumber internal menuturkan jika pemenang lelang diduga menunjuk pihak ketiga untuk mengerjakan proyek strategis tersebut.
Salah satu faktornya juga diungkapkan pria berinisial M, lantaran pemenang lelang berada di luar pulau Jawa atau Bukit Tinggi Sumatera Barat, dan tidak ada kantor perwakilan pada Kabupaten Jombang.
"Kemarin memang sempat molor hingga sebulan lebih, karena disubkontrakkan oleh pemenang lelang ke kontraktor yang ada disini (Jombang)," kata M ini pada, Jumat (9/8/2024).
Penunjukkan pihak lain oleh pemenang lelang itu kata dia, dengan harapan proyek dikerjakan sesuai jadwal atau sesuai SPMK. Namun nyatanya malah terjadi kemoloran hingga enam minggu. (rif)
Editor : Redaksi