Diterkam Beruang, Wajah Petani Karet Rusak Parah

BALINGKA- Peristiwa penyadap karet diterkam beruang di Jorong (Dusun) Pengambiran, Nagari (Desa) Pematang Panjang, Kecamatan Koto Balingka, Pasaman Barat pada Kamis (8/8) lalu menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga.

Pasalnya hingga saat ini, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, belum berhasil menangkap hewan buas tersebut.

Akibatnya warga yang sebagian besar berprofesi sebagai petani itu merasa was was dan enggan melakukan aktifitas seperti biasanya.

Dikutip dari akun media sosial Aysa Akila, warga Pengambiran merasa takut beraktifitas di kebun karena khawatir dimangsa oleh beruang.

“Kami mohon kepada BKSDA untuk secepat mungkin menangkap beruang tersebut, sebab beruang masih sering menampakkan diri dan mengganggu mata pencaharian kami,” pintanya.

Sementara itu, camat Koto Balingka, Makmur Hidayat mengatakan, dirinya bersurat ke BKSDA Sumatera Barat (Sumbar), seusai mendapat laporan mengenai warga Pengambiran dimangsa beruang. Namun setelah melakukan pengintaian selama dua hari, pihak BKSDA memutuskan kembali ke Lubuk Sikaping.

“Pihak BKSDA Sumbar meninggalkan perangkap dalam kondisi masih terpasang di lokasi, namun sayangnya belum membuahkan hasil,” jelas Makmur Hidayat pada Kamis (15/8/2024).

Adapun kondisi korban bernama Mas Abidah, sudah dilakukan operasi di Rumah Sakit M Jamil kota Padang dengan biaya bersumber dari program UHC (berobat gratis)  Pemda Pasaman Barat.

Sebelumnya warga jorong Pengambiran, Nagari Pematang Panjang bernama Mas Abidah (40), mengalami luka parah di wajah akibat diserang beruang pada Kamis (8/8).

Korban yang saat itu tengah menyadap karet, diserang secara tiba tiba dan tak mampu melawan. Beruntungnya, setelah korban terkapar tak berdaya, binatang buas tersebut meninggalkannya begitu saja.

Selanjutnya warga membawa korban  ke Rumah Sakit terdekat untuk mendapat pertolongan. Namun dikarenakan korban mengalami luka parah,  korban kemudian dirujuk ke Rumah Sakit M Djamil di Kota Padang guna mendapat perawatan intensif.ha

Editor : Redaksi

Berita Terbaru