Sukses, Desa Sukosari Gelar 3 Event Dalam Satu Malam

PONOROGO (Realita)- Dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 dan Peringatan Hari Besar Islam, 3 dusun di Desa Sukosari Kecamatan Babadan menggelar berbagai kegiatan. Mulai dari perlombaan anak-anak, remaja, dewasa, sampai lansia hingga pentas seni . Kegiatan tersebut berlangsung mulai dari awal bulan September. Puncak acara dilaksanakan pada tanggal 14 September 2024 yang melibatkan pemuda, sinoman, karang taruna, dan masyarakat lingkungan.

Penampilan kesenian Reog "Singo Budoyo" dari Karang Taruna Singo Taruno Dusun Demung dan Reog "Honggolono" dari Desa Golan Sukorejo menjadikan kolaborasi yang sangat menarik. Hal tersebut disampaikan oleh perwakilan dari kesenian Reog Honggolono yang mana kegiatan tersebut menjadi salah satu ajang untuk melestarikan budaya.
"Kegiatan ini sangat meriah dan memancing antusiasme masyarakat desa", ujar Hanifah Camat Babadan. (14/09/2024)

Baca Juga: Ingatkan Netralitas Jelang Pilkada, Pjs Bupati Ponorogo: ASN Jangan Bikin Kelompok Politik

Selain itu, di Dusun Gelang juga digelar pementasan kesenian Jaran Thek "Nogo Pertolo" dari Desa Campurejo Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo.

Kesenian Jaran Thek Nogo Pertolo sendiri merupakan kesenian tradisional yang terus berkembang di Ponorogo. Pementasan kesenian tersebut dimeriahkan juga oleh penyanyi top Ponorogo.

Meskipun pementasan sampai dini hari pukul 00.00 WIB, para penonton tetap dalam keadaan kondusif dan aman, karena dijaga ketat oleh Kapolsek, Babinsa, Pokdarkamtibmas Sukosari, dan tim keamanan.

Baca Juga: Sugiri Cuti 2 Bulan, Pemprov Jatim Tunjuk Joko Irianto Jadi Pjs Bupati Ponorogo

Sementara itu, peringatan Hari Besar Islam di Dusun Danyang juga tak kalah meriah, yang mana dalam rangka menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Kegiatan pengajian tersebut dihadiri oleh para kiai, tokoh ulama, tokoh masyarakat, dan masyarakat Desa Sukosari, khususnya masyarakat Dusun Danyang.

Baca Juga: Lolos 4 Besar Usulan UCCN 2025, Ponorogo Bakal Dikunjungi Kemenparekraf dan Panselnas

Dalam ceramah tersebut yang disampaikan oleh Bapak Dr.KH. Kasanun, M.A., tersirat bahwa ketika memiliki seorang anak maka harus _dislameti_ (mengadakan syukuran).

Dari kegiatan tersebut bahwa dalam rangka memperingati HUT Republik Indonesia dan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW. menjadi ajang untuk memupuk solidaritas dan mempererat silaturahmi antar sesama masyarakat. znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru