Debat Publik, Paslon Dadi Usung Program Keberlanjutan dan Pemerataan Pembangunan

MADIUN (Realita) – Debat publik calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Cawali-Cawawali) Pilkada 2024 Kota Madiun selesai digelar, Rabu (16/10/2024). Bertempat di Bima Ballroom Aston Hotel Madiun, visi, misi, serta program ketiga pasangan calon (paslon) dibeberkan.

Seperti paslon nomor urut 1, Inda Raya Ayu Miko Saputri-Aldi Dwi Prastianto (Dadi) mengusung program keberlanjutan dan pemerataan pembangunan Kota Madiun. Keduanya percaya diri menjadi pasangan yang pas untuk dapat memperhatikan masyarakat secara merata tanpa terkecuali.

Baca Juga: Maidi-Panuntun Menang Telak di Madiun

‘’Memang debat ini bukan segalanya. Tapi, merupakan salah satu faktor yang membuat masyarakat mempertimbangkan untuk memilih Dadi,’’ kata Inda Raya.

Inda mengatakan, pihaknya memiliki sederet program keberlanjutan yang ditawarkan kepada masyarakat. Bahkan, sudah dilaksanakan dalam masa kampanye. Salah satunya, pelatihan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Program itu, sambung dia, bakal lebih terasa manfaatnya jika dibarengi dengan bantuan pinjaman modal tanpa jaminan seandainya kelak terpilih menjadi kepala daerah.

‘’Belum jadi sudah memberikan kepastian, apalagi kalau sudah jadi,’’ ucapnya.

Baca Juga: Akses Media dan Masyarakat Dibatasi saat Penghituangan Suara di Madiun

Senada dengan Inda, Aldi Dwi Prastianto menyebut Kota Madiun butuh sosok pemimpin yang paham betul kebutuhan masyarakat. Dia menyadari pertumbuhan ekonomi Kota Madiun cukup tinggi di angka 5,8 persen. Bahkan, melampaui pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur dan Nasional. Namun, kabar baik tersebut tak seiring dengan angka pengangguran yang tinggi.

‘’Apa agenda ke depan, kita perkuat sektor pendidikan dengan beasiswa luar negeri dan fasilitasi anak muda kerja di luar negeri. Tentu, memberikan pendampingan trainer program bahasa asing,’’ bebernya.

‘’Ini membuktikan kami inklusif kepada anak muda,’’ imbuh Aldi.

Baca Juga: Maidi-Panuntun Minta Maaf ke Warga Jelang Masa Tenang

Dia menambahkan, pemerataan pembangunan adalah wajib hukumnya. Termasuk pembangunan titik ekonomi baru di Kota Madiun. Dengan begitu, akan membuka lapangan kerja dan ekonomi kreatif tumbuh.

‘’Kita juga akan memperhatikan bagaimana fasilitasi seniman dan budayawan agar masuk event internasional. Tema keberlanjutan, penyempurnaan, dan menumbuhkan Kota Madiun semakin maju,’’ ujarnya. adi

Editor : Redaksi

Berita Terbaru