JOMBANG (Realita)- Dugaan adanya pengerahan kepala desa (Kades) di Kabupaten Jombang untuk memenangkan salah satu paslon dalam kontestasi Pilbup 27 November 2024 mendatang, kini kian benderang.
Setelah peserta pertemuan Kades yang dibungkus kegiatan organisasi, mengungkapkan detail kegiatan tersebut.
Kepala Desa Sambong, Jombang, Khairurroziqin menjelaskan, bahwa dirinya memang mendapat undangan via telepon dan WhatsApp (WA), bukan undangan resmi dari panitia yang memang dalam undangan tersebut, semula mengatasnamakan asosiasi kepala desa (AKD).
Namun dalam pelaksanaannya, acara tersebut, berubah menjadi kegiatan silahturahmi PKD Jawa Timur.
Dan undangan itu berasal dari tim pemenangan atau relawan pasangan salah satu paslon di Pilbup Jombang.
Undangannya menang via telpon (WA), dan memang yang menjadi tim, atau penyambut, dari PKD Kabupaten Jombang, memang kebanyakan dari timnya pak WarSa," kata pria yang akrab disapa Roziq, Jumat (25/10/2024).
Ketika ditanya, mengapa undangannya tidak resmi tapi hanya melalui WA. Ia pun menjelaskan bahwa memang undangan tidak resmi.
"Intinya menang undangan lewat WA, gak ada via tertulis, dan itu memang gak resmi. Dan kegiatan itu memang hp tidak boleh dibawa, dan acara tertutup," tuturnya.
Ia pun menegaskan, bahwa pelarangan membawa handphone ini dikarenakan panitia menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan, karena saat ini memang masa kampanye pilbup maupun pilgub.
"Ya memang untuk mengindari pelintiran dan hal yang gak diinginkan, sehingga alat komunikasi kita dikumpulkan, mungkin loh ini ya," katanya.
Sementara itu, komisioner Devisi Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Jombang Jagat Putradona, mengaku bila dari informasi yang ia terima, kegiatan kades di Green Red memang diduga terkait dengan politik.
"Kami mendapat informasi awal lewat sosial media Bawaslu, bahwa ada kepala Desa terundang, informasinya pertama itu, dan tempatnya di green red Hotel," ujarnya.
Maka, sambung Jagat berdasarkan informasi awal tersebut pihaknya melakukan penelusuran, sebagai bentuk pencegahan. Dengan melakukan koordinasi pengawasan dan pencegahan pelanggaran.
"Informasi yang kami dapatkan memang ada kegiatan, dan pihak resepsionis (hotel) mengatakan kegiatan relawan, maka hal itu menjadi bentuk kewaspadaan bagi kami," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kades di Jombang ikuti pertemuan tertutup berbau politik di hotel green red.
Diduga para kades ini mengikuti undangan pertemuan dengan tim pemenangan pasangan calon (Paslon), peserta pilkada.
Pertemuan di ruang Chrysan dengan kapasitas 200 orang itu, dilakukan secara tertutup. Hanya khusus bagi tamu undangan yang diperbolehkan untuk masuk ke are ruangan itu.rif
Editor : Redaksi