Inovasi Mahasiswa Kebidanan Poltekkes Banjarmasin: Pemberdayaan Kesehatan di Desa Tanjung Pelayar

KOTABARU (Realita)– Desa Tanjung Pelayar yang terletak di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Selayar kini menjadi model pemberdayaan kesehatan masyarakat berkat inovasi dari mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Program Sarjana Terapan Kebidanan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Banjarmasin. Program ini bertujuan meningkatkan derajat kesehatan ibu, anak, dan remaja melalui pendekatan kreatif dan kolaboratif.

Sebanyak tujuh mahasiswa, yaitu Ambul Putri Pramono, Mardiana, Raudatul Jannah, Selvia Rosluniwati, Siti Misbah, Sumariati, dan Yulia Mukhdarina, berperan sebagai pelopor kegiatan ini. Dengan bimbingan dari dosen pembimbing dan dukungan penuh Kepala Puskesmas Tanjung Selayar, program ini melibatkan masyarakat RT 01 hingga RT 06 Desa Tanjung Pelayar sebagai sasaran utama.

Baca Juga: Yuk Kepoin 10 Jurusan Kuliah yang Bakal Jadi Incaran Anak SMA Terkini, Kamu Pilih Apa?

Dalam upaya menjawab tantangan kesehatan masyarakat, mahasiswa melaksanakan tiga kegiatan unggulan:

1. DIARE SMART (Diare Sembuh dengan Makanan dan Air Rehidrasi)
Program ini memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara penanganan diare secara sederhana. Demonstrasi pembuatan larutan rehidrasi oral dan penyebaran leaflet edukasi berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya rehidrasi.

2. ZAT BESI BERSAMA (Kampanye Zat Besi untuk Remaja)
Dengan pendekatan interaktif, remaja diperkenalkan pada pentingnya konsumsi zat besi untuk mencegah anemia. Workshop memasak makanan kaya zat besi serta pembagian booklet resep bergizi menjadi daya tarik utama kegiatan ini.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Umumkan 863 Mahasiswa Lolos Seleksi Beasiswa Pemuda Tangguh

3. POSYANDU PLAY (Posyandu yang Menyenangkan)
Inovasi ini menghidupkan kembali kegiatan Posyandu dengan pendekatan kreatif. Anak-anak belajar tentang gizi melalui permainan edukatif, sementara orang tua mendapatkan informasi penting terkait kesehatan. Pendekatan ini meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemeriksaan kesehatan rutin.

Program ini mencatat sejumlah keberhasilan signifikan. Pengetahuan masyarakat tentang penanganan diare meningkat, risiko diare pada balita menurun, dan kesadaran remaja terhadap pentingnya zat besi semakin baik. Kegiatan Posyandu Play juga berhasil meningkatkan kunjungan masyarakat ke Posyandu secara signifikan.

Kepala Puskesmas Tanjung Selayar mengapresiasi program ini sebagai contoh nyata pemberdayaan masyarakat berbasis kolaborasi. “Kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak langsung bagi masyarakat, tetapi juga menginspirasi desa lain untuk menerapkan program serupa,” ujarnya.

Baca Juga: Beri Motivasi Mahasiswa Baru di ITS, Wali Kota Eri: Tidak Boleh Ada Rasa Menyerah

Salah satu mahasiswa menyatakan harapannya, “Kami ingin Desa Tanjung Pelayar menjadi model desa sehat yang melahirkan generasi mandiri dan berkualitas.”

Melalui sinergi lintas sektor dan inovasi mahasiswa, Desa Tanjung Pelayar kini menjadi bukti nyata bahwa transformasi kesehatan masyarakat dapat dimulai dari level terkecil, yakni desa. Program ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.hai

Editor : Redaksi

Berita Terbaru