JAYAPURA – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua selesai digelar. Kontingen Jawa Timur (Jatim) finish di peringkat tiga klasemen akhir perolehan medali. Yakni dengan 110 medali emas, 89 medali perak, dan 87 medali perunggu.
Perolehan medali kontingen Jatim di bawah Jawa Barat (Jabar) dan DKI Jakarta. Adapun kontingen Jabar mengemas 132 medali emas, 104 medali perak, dan 117 medali perunggu. Sedangkan kontingen DKI Jakarta mengumpulkan 110 medali emas, 91 medali perak dan 100 medali perunggu.
Baca Juga: Incar 200 Medali Emas di Porprov Jatim IX, Wali Kota Eri bersama KONI Resmikan Puslatcab 2024
Selanjutnya tuan rumah Papua menempati peringkat 4. Kontingen Bumi Cenderawasih mengumpulkan 93 medali emas, 66 medali perak, dan 102 medali perunggu.
Ketua Umum KONI Jatim Erlangga Satriagung mengucapkan terima kasih atas capaian di PON XX 2021 Papua. Atlet-atlet Jatim masih menorehkan prestasi meskipun dengan segala keterbatasan. Tercatat, kontingen Jatim berhasil menjadi juara umum di 10 cabang olahraga. Di antaranya, tenis lapangan, panahan, wushu, panjat tebing, selam, gulat, dan aeromodelling.
“Yang mengejutkan ada sejumlah cabor yang terjun bebas (dalam mengumpulkan medali emas). Kami masih belum tahu penyebabnya. Bahkan ada cabor yang biasanya konsisten dari PON ke PON, misalnya senam yang biasanya mendapatkan 7-9 emas, sekarang hanya dapat 3 emas. Itupun dengan susah payah,” kata Erlangga kepada wartawan di Jayapura.
Bicara target, sebenarnya kontingen Jatim membidik 120 medali emas di PON XX 2021 Papua. Tapi faktanya, pahlawan olahraga Jatim hanya mampu mengumpulkan 110 medali emas. Bahkan Jatim harus puas berada di peringkat 3 di bawah kontingen DKI Jakarta setelah kalah dalam perolehan medali perak dan perunggu. “3 Provinsi besar (Jabar, Jatim dan DKI), semuanya tidak mencapai target medali emas. Jabar itu targetnya sekitar 160-an medali emas,” papar Erlangga.
Baca Juga: AMDI Banyuasin segera Gelar Program Kepengurusan
KONI Jatim akan melakukan evaluasi besar-besaran terkait hasil di PON XX 2021 Papua. Evaluasi tidak hanya dilakukan terhadap cabor-cabor yang gagal mendulang medali emas atau tidak berhasil merealisasikan target. Tapi evaluasi akan dilakukan by name, baik atlet maupun pelatih.
Hal itu dilakukan untuk menyongsong gelaran PON XXI 2024 yang rencananya dihelat di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). “Sampai Desember akan evaluasi semua cabor. KONI akan membentuk tim rekrutmen atlet dan pelatih yang bisa lebih menjamin ke depannya,” tandas Erlangga.
Sementara itu, Ketua Harian KONI Jatim M Nabil juga mengucap syukur atas capaian di PON XX 2021 Papua. Para atlet masih bisa memberikan hasil maksimal meski dengan persiapan terbatas. Seperti diketahui, persiapan menuju PON XX 2021 Papua dilakukan di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: KONI Jabar Butuh Ketua yang Transparan-Berani Reformasi Pengurus
Alhasil, intesitas latihan para atlet berkurang banyak. Mereka tidak bisa bertemu pelatih, melakukan latih tanding maupun mengikuti kejuaran. Kontingen Jatim pun buta kekuatan daerah lain. “Kalau berpedoman Pra-PON, hampir separuh cabor juara umum. Tapi jedanya pra-PON dengan PON 2 tahun. Susah untuk mengonfirmasi kekuatan lawan. Masih bisa mengetahui kekuatan lawan dari atlet kami yang berada di Pelatnas, tapi itu minim sekali,” ulas Nabil.
Seperti diketahui, PON XX 2021 Papua digelar pada 2-15 Oktober. Acara pembukaan dan penutupan multieven olahraga tingkat nasional itu dipusatkan di Stadion Lukas Enembe, Sentani, Kabupaten Jayapura Papua.koni
Editor : Redaksi