Kesepian, Pria di Ponorogo Ini Nekat Gali Makam Istri

PONOROGO (Realita)- Warga Desa Jonggol Kecamatan Jambon geger, ini setelah Robyek (65) warga RT 03 RW 03 Dukuh/Desa Jonggol nekat menggali kembali makam istrinya, Simpen (50) yang telah dikubur sebulan lalu, Rabu (24/11).

Aksi bapak dua anak ini sendiri diketahui sekitar pukul 10.00 pagi, ketika warga sekitar yang melintas diareal pemakaman Jonggol, melihat Robyek tengah mencangkul makam istrinya dengan kedelaman 80 cm, warga pun berinisiatif menghentikan aksi nyleneh pria yang berprofesi sebagai pemulung ini. Namun, Robyek menolak lantaran mendengar istrinya minta tolong di dalam kubur. Akhirnya dibantu pamong desa dan petugas Polsek Jambon aksi Robyek pun berhasil dihentikan. 

Baca Juga: Ratusan Warga di Lamongan Protes Pengurukan Lahan Makam

"Jadi tadi ada warga yang melihat pak Robyek ini mencangkul makam dan setelah itu duduk, saat ditanyai istrinya mau dibawa pulang. Dihentikan tapi gak mau, akhirnya dibawa paksa petugas masuk ambulan," ujar Sendor (50) warga sekitar. 

Sendor mengaku, aksi Robyek ini telah dua kali ini, sebelumnya setelah 7 hari pemakaman istrinya atau 10 hari yang lalu, Robyek sempat ingin menggali kubur Simpen, namun gagal setelah dipergoki warga.

" Dulu pernah tapi dipergoki warga, akhirnya hanya tebar bunga saja," ungkapnya. 

Baca Juga: Usulan TPU Warga Udanawu Karanggodang Terganjal Adat Udargelung

Sementara itu, Kepala Desa Jonggol Kecamatan Jambon Supriyadi membeberkan, mengaku aksi Robyek dipicu bisikan ghoib yang didengarnya. Dimana bisikan itu menyuruh Robyek untuk membawa pulang istrinya agar dapat diobati. Bahkan, Robyek telah membawakan tikar dan grobak untuk membawa pulang jasad Simpen.

" Cuma bisikan-bisikan lewat mimpi selama ditinggal istri, katanya suruh bawa pulang biar diobati. Perasaanya istrinya ini masih hidup, karena tinggal cuman sama istri, mungkin juga kesepian. Istrinya ini meninggal akibat sakit jantung," ungkapnya.  

Supriyadi membeberkan, Robyek memang diketahui mengalami gangguan mental sejak menikah dengan Simpen 1993 lalu. Sejak itu, pria ini kerap berjalan tak tentu arah mengelilingi desa. Ia pun hidup berdua dengan sang istri, lantaran dua anaknya telah menikah dan bekerja di luar pulau.

Baca Juga: Bagi Warga Luar Desa, Tanah Makam di Desa Ringinanom, Dihargai Rp 5 Juta per RU

" Memang ada gangguan jiwa, sejak menikah kalau tidak salah sudah seperti itu. Kelihatanya bawaan dari kecil, solanya ibunya juga seperti itu," bebernya. 

Saat ini, makam Simpen yang digali Robyek telah ditimbun kembali oleh warga. Sementara Robyek sendiri telah dibawa ke RSUD dr Harjono Ponorogo untuk diobati kejiwaanya.lin

Editor : Redaksi

Berita Terbaru