PONOROGO ( Realita)- Anggota Inafis Polres Ponorogo melakukan olah TKP di lokasi ledakan petasan rakitan yang menewaskan Sunardi (23) dan Samuri (21) warga Dukuh Ngasinan Rt 01 Rw 01 Desa/ Kecamatan Sukorejo, pada Selasa (27/04) malam.
Tak hanya menyisir bangunan rumah yang porak poranda, petugas pun melakukan penyisiran hingga radius 100 meter dari lokasi ledakan untuk mengumpulkan serpihan bagian kaki Sunardi dan barang bukti yang tercecer akibat ledakan, Rabu (28/04)
Baca Juga: Rayakan Kemenangan, Penggemar LA Dodgers Kehilangan Tangan Kena Ledakan Petasan
Tercatat, 16 BB berhasil dikumpulkan petugas dari lokasi kejadian, diantaranya 3 kilogram bubuk misiu dan potasium yang dipesan korban secara online, ratusan slongsong mercon, sejumlah cairan kimia, serta puluhan meter plastik yang diduga akan digunakan sebagai balon udara setinggi 40 meter. Tak hanya itu petugas juga mengamankan potongan kaki Sunardi dari sejumlah titik, dimana potongan terbesar kaki korban ditemukan tersangkut di atas pohon Randu yang berjarang 100 meter dari rumah korban.
Kapolres Ponorogo AKP Nur Azis mengatakan, ledakan yang terjadi sekitar pukul 21.30 selasa malam itu, berasal dari bubuk petasan yang tengah diracik Sunardi di ruang yang berada di lantai dua rumah belakang korban. Saat meracik bubuk misiu menggunakan mesin bor itu, diduga terjadi percikan api akibat gesekan sehingga membuat bubuk mercon meledak.
" Jadi saat meracik korban Sunardi ini mengapit bubuk didalam ember cat dengan kaki, dan di aduk dengan bor lalu ditutup. Kemungkinan saat mengaduk terjadi gesekan dan panas mesin memicu api hingga mercon didalam ember tertutup ini meledak," ujarnya.
Azis mengungkapkan, melihat dampak ledakan hingga radius suara ledakan mercon yang diklaim terdengar hingga 7 kilometer ini, pihaknya memastikan bubuk mercon yang diracik mantan TKI dari Korea yang pulang setahu lalu itu, mencapai 4 kilogram.
" Ada yang mendengar sampai 7 kilometer. Melihat dampak yang diakibatkan ledakan ini, jumlah bubuk yang diaduk mencapai 4 kilogram. Rencananya petasan rakitan ini akan diterbangkan bersama balon udara saat lebaran. Korban membeli dengan sisa tabungan dari Korea," ungkapnya.
Lebih jauh, Azis mengaku olah TKP masih terus dilakukan, Bahkan Labfor Polda Jatim dan Tim Forensik RS Bayangkara Kediri juga meluncur ke lokasi kejadian untuk mencari barang bukti yang masih belum ditemukan hingga kini. Serta melakukan otopsi jasad Sunardi dan Samuri yang kini. masih berada di kamar mayat RSUD Dr Harjono Ponorogo.
Baca Juga: Karyawan Pabrik Logam Kritis Kena Ledakan Mixer Cat
" Kita masih cari, baik ember , mesin bor bahkan potongan tubuh yang belum ketemu. Ini juga melibatkan Labfor Polda dan Forensik," tambahnya.
Sementara itu, tetangga korban Toro (24) menceritakan kengerian tragedi ini. Ia mengaku saat kejadian melihat semburan api setinggi pohon bambu, diikuti ledakan yang membuat seluruh jendela kaca dan genting rumah warga bergetar hebat.
Ia pun lantas berlari ke rumah Soimin (65) itu. Bersama Soimin yang merupakan ayah kandung Sunardi dan Samuri ini, mereka pun lantas menyisir bagian belakang bangunan rumah yang hancur. Mereka terkejut saat melihat Sunardi tergeletak di bawah pohon pisang di belakang rumah dengan kondisi gosong dan bagian kaki hilang, sementara sang adik Samuri ditemukan tersangkut di genting rumah sebelah kanan rumah korban dengan berlumuran darah dan masih bernyawa. Dua rumah warga dilaporkan rusak dibagian kaca dan genting akibat ledakan.
" Adiknya langsung saya bawa ke rumah sakit, namun meninggal disana. Saat kejadian keluar Api tingginya seperti pohon bambu. Kaca kaca dan genting rumah disini bergetar," ungkapnya.
Baca Juga: Saluran Bertegangan Tinggi Disentuh, Picu Ledakan dan Bakar Warga Sekitar
Toro menambahkan, Sunardi diakui pernah membuat petasan rakitan namun tidak sebesar kali ini. Tak tanggung-tanggung untuk menyambut Idhul Fitri Sunardi dan Samsuri membuat 6.000 slongsong petasan, dengan total bubuk misiu mencapai 10 kilogram. Dimana ribuan petasan ini akan diterbangkan dan diledakkaj bersama balon udara setinggi 40 meter yang akan dibuat 5 bersaudara tersebut.
" 6.000 slongsong petasan yang sudah jadi. Yang diaduk itu ada kalau 10 kilogra. Mau untuk balon udara, dulu pernah buat tapi tidak sebanyak ini," jelasnya.
Diketahui sebelumnya, sebuah ledakan super besar membuat warga Kecamatan Sukorejo geger pada Selasa malam. Belakangan diketahui ledakan itu berasal dari bubuk petasan rakitan yang meledak saat diaduk. Dua kakak beradik yakni Sunardi dan Samsuri warga Dukuh Ngasinan Rt 01 Rw 01 Desa/ Kecamatan Sukorejo tewas mengenaskan. Ledakan itu juga membuat rusak rumah warga.Lin
Editor : Redaksi