Setahun Putus Tak Digubris, Warga Ponorogo Ini Bangun Jembatan Sesek

PONOROGO (Realita)- Putusnya jembatan antar dukuh di Desa Pomahan Kecamatan Pulung, membuat warga setempat geram. Pasalnya, kendati setahun lamanya putus namun hingga kini belum ada perbaikan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo. Warga pun memilih membangun jembatan sesek (bambu.red) secara swadaya. 

Kejadian ini terjadi di Dukuh Krajan Desa Pomahan Kecamatan Pulung. Jembatan penghubung Dukuh Krajan dan Gesing dengan lebar 3 meter, dan panjang 15 meter putus pada Februari 2021 lalu. Jembatan ini, menjadi satu-satu nya jalur utama pertanian dan anak sekolah di kawasan ini. 

Baca Juga: Pemkot Surabaya Umumkan 863 Mahasiswa Lolos Seleksi Beasiswa Pemuda Tangguh

 

Kepala Dusun (Kasun) Krajan Desa Pomahan, Pamujianto mengatakan, sejak putus setahun lalu warga telah dua kali jembatan sesek ini diperbaharui. Hal ini dilakukan untuk mempermudah akses anak sekolah dan pertanian. 

" Kalau rusak itu anak sekolah harus mutar 3 kilometer. Sebelum roboh motor-mobil bisa lewat. karena putus ini rumah sini muter lewat barat. Warga sudah bangun jembatan sesek dua kali diperbaharui selama roboh. Terakhir kemarin. dananya swadaya masyarakat lingkungan sini," ujarnya, Kamis (10/02/2022). 

Baca Juga: Beri Motivasi Mahasiswa Baru di ITS, Wali Kota Eri: Tidak Boleh Ada Rasa Menyerah

Pamujianto mengaku, pihak desa telah mengajukan perbaikan ke Pemkab, namun belum ada perbaikan hingga kini. Ia mengungkapkan, sedikitnya ada 90 ruman di 3 RT Dukuh Krajan yang terdampak akibat robohnya jembatan ini. Ia berharap Pemkab segera memperbaiki jembatan ini, karena jembatan sesek yang dibangun warga untuk jembatan darurat tidak bertahan lama.

" Kalau bisa dibangun kembali kasian warga sya yang tiga RT ini," ungkapnya. 

Baca Juga: Antisipasi Jalan Banjir dan Berlumpur, Anggota Kelompok Tani Ubdaria Gotong Royong

Sementara itu, warga setempat Budianto mengaku ketakutan bila sewaktu-waktu jembatan sesek inj roboh. Pasalnya, setiap pagi anak sekolah banyak yang melintas di atasnya.

" Segera dibangun jembtan ini karena satu-satunya alternatif jalan dukuh sini. Takut karena banyak dilewati anak-anak sekolah," pungkasnya.znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru