PONOROGO (Realita)- Buruknya infrastruktur di Kabupaten Ponorogo tidak hanya melanda jalan-jalan daerah dan poros saja. Namun juga infrastruktur jembatan di daerah ini.
Seperti yang terjadi di Desa Gedangan Kecamatan Ngrayun ini misalnya. Akibat minimnya akses penghubung antara Desa Gedangan dan Desa Sendang Kecamatan Ngrayun. Dua warga desa yang tinggal di daerah pinggiran ini pun sepakat secara swadaya membangun jembatan, untuk melintasi sungai Gedangan yang berarus deras.
Baca Juga: Antisipasi Jalan Banjir dan Berlumpur, Anggota Kelompok Tani Ubdaria Gotong Royong
Tak tanggung-tanggung Rp 120 juta dana sumbangan dari donatur telah digunakan untuk membangun 4 pilar jembatan ini. Sayang akibat kehabisan dana, jembatan beton itu pun kini berlantai bambu. Hal ini dilakukan agar warga dapat melintasi jembatan ini, dan tak perlu memutar jauh untuk menuju desa seberang.
Kepala Desa Gedangan Paijo (55) mengaku, jembatan ini murni swadya masyarakat dan hingga kini belum ada perhatian dari Pemkab Ponorogo.
" Mengingat jembatan ini sangat dibutuhkan oleh warga. Ini murni swadaya masyarakat belum ada bantuan dari pemkab," ujarnya, Selasa (22/03/2022).
Paijo mengaku, dahulu sebelum ada jembatan, warga dua desa harus memutar tiga jam.
Baca Juga: Sekayu Meluap, Jalur Ponorogo-Wonogiri Tergenang
"Kalau dulu belum ada jembatan ini. warga memutar 3 jam lewat dusun Sobo langsung ke Desa Sendang. Kalau berani ada yang menyebrang sungai. kalau ini jadi mobil bisa lewat waktu tempuh cuman 20 menit ke desa sendang begitu pun sebaliknya," ungkapnya.
Ia berharap jembatan ini segera rampung, agar dapat difungsikan selayaknya. Pasalnya, saat ini baru pejalan kaki dan kendaraan roda dua saja yang dapat melalui jembatan setengah jadi tersebut.
" Kami berharap dengan seperti ini pemerintah segera membuatkan jembatan penghubung dua desa ini," harapnya.
Baca Juga: Jembatan Putus Akibat Banjir, 150 KK Warga Ponorogo Ini Terisolasi
Senada dengan sang Kades, Katijem (50) warga Desa Sendang, amat berharap jembatan ini dapat segera dirampungkan. Pasalnya, kondisi saat ini jauh dari kata layak. Pun sangat membahayakan bila banjir datang, lantara bambu yang digunakan sebagai alas rawan hanyut.
" Ya harapanya segera jadi, ada bantuan dari Pemkab untuk membangun jembatan ini. Kalao kondisinya saat ini mengkawatirkan, takut hanyut bambunya kalau pas banjir," pungkasnya saat akan pergi ke pasar Gedangan. znl
Editor : Redaksi