PONOROGO (Realita)- Kunjungan Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Ma'Ruf Amin di Kabupaten Ponorogo, disambut demonstrasi oleh puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Ponorogo Bergerak.
Dengan membentangkan sejumlah poster bertuliskan seperti " Tangkap dan Adili Mafia Minyak Goreng", Tolak Pencabutan Peraturan Menteri Perdagangan No 22 Tahun 2021", dan " Menuntut Pengunduran Diri Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi". Sekitar 50 mahasiswa nekat menggelar Ponorogo nekat berunjuk rasa di seputaran Perempatan Jeruksing di Jalan Letjen Suprapto Kota Ponorogo atau tepatnya di depan Gardu Induk PLN Ponorogo, yang merupakan jalur kunjungan Wapres Amin dari lokasi panen Pisang Cavendish di Desa/Kecamatan Pulung, Rabu (30/03/2022).
Baca Juga: Pelepasan Mahasiswa KKN Tematik ke-9 Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Sempat terjadi bersitegang antara mahasiswa dengan petugas polisi yang mengamankan aksi pengunjuk rasa. Lantaran, petugas meminta mahasiswa untuk bergeser 5 meter dari lokasi ujuk rasa pertama, namun ditolak mahasiswa. Kendati demikian, setelah negosisasi alot yang panjang, mahasiswa akhirnya menuruti permintaan petugas tersebut.
Dalam aksinya, puluhan mahasiswa ini menuntut, penolakan pencabutan Peraturan Mentri Perdagangan Nomor 22 tahun 2021, tangkap dan adili mafia minyak goreng, menuntut pengunduran diri Mendag, penyelengaraan pendidikan yang demokratis dan tolak komersialisai pendidikan, laksanakan amanat reforma Agraria sesua UU Agraria terbaru, sahkan RUU TPKS dan ciptakan ruang akan bagi perempuan dan anak, tolak penundaan pemilu 2024, berikan Jamsos bagi buruh Migran, cabut dan tolak Omnibus Law serta UU Minerba, evaluasi pemindahan ibu kota negara.
Baca Juga: Undip Buka Jalur Ujian Mandiri Program Sarjana
Kordinator aksi Aldila Mayang Putri Rahayu mengatakan, aksi ini bentuk keprihatinan mahasiswa Ponorogo atas kondisi Minyak Goreng di Indinesia saat ini. Diklaim sebagai salah satu dari negara penghasil Kelapa Sawit terbesar di dunia kondisi Minyak Goreng di Indonesia sungguh memprihatinkan. Terlebih dicabutnya Harga Eceran Terendah (HET) minyak goreng yang semula dipatok Rp 14.000 / liter (premium), Rp 13.000/liter (sederhana) dan Rp 11.500/ liter untuk minyak goreng curah. Hal ini, menunjukkan kegagalan pemerintah dalam menjalankan tugas menjamin kesejahtraan masyarakat.
" Jadi kami ingin Pak Wapres yang hari ini datang Ke Ponorogo tahu tentang fakta-fakta ini," ujar Mahasiswa IAIN Ponorogo ini.
Baca Juga: Ancam Kebebasan Pers, IJTI Surabaya Tolak Pasal-Pasal Bermasalah RUU Penyiaran
Lebih jauh, Mahasiswa mendesak pemerintah mencopot Menteri Perdagangan (Medag) Muhamad Luthfi untuk dari jabatan. Lantaran dituding tidak memberikan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.
" Seperti Undang-Undang perdagangan itu tidak dimuat secara baik. Sudah hampir 3 bukan kelangkaan Minyak Goreng ini terjadi namun belum ada pembenahan-pembenahan yang baik sama sekali terhadap kelangkaan minyak goreng ini. Menurut saya (Mendag ) kurang bagus," pungkasnya. znl
Editor : Redaksi