Reog Ponorogo Diklaim, Ganyang Malaysia Menggema

PONOROGO (Realita)- Gelombang protes, buntut dari rencana Malaysia yang akan mengusulkan kesenian Reog sebagai kebudayaan tak benda dari negeri jiran ke Unesco terus terjadi. Kali ini dilakukan ratusan seniman Reog Ponorogo, yang melakukan aksi spontan berunjuk rasa di depan Kantor Pemkab Ponorogo. 

Aksi yang dilakukan pada Kamis (08/04/2022) malam kemarin itu, diikuti lebih dari 200 seniman Reog dibwilayah Kecamatan Ponorogo, Jenangan, Babadan, dan Sukorejo. Tak hanya itu, 8 dadak merak turut andil bagian dalam aksi dengan tuntutan selamatkan Reyog Ponorogo itu. 

Baca Juga: Tagih Janji Pemerintah Reog Jadi ICH Unesco, Ribuan Seniman Ponorogo Turun ke Jalan

Sejumlah poster bertuliskan " Reog Ponorogo Asli Budaya Indonesia Bukan Malaysia", "Reog Milik Ku Budaya Ku Indonesia Jangan Dijual," dan "Reyog Ku Elek Ritak Panggah Tak Uri-Uri," dibentangkan para demonstran ditengah pertunjukkan jalanan kesenian Reog yang juga digelar saat itu. 

Bahkan para seniman meneriakan "Ganyang Malaysia, Reog Milik Ku, NKRI Harga Mati," saat berorasi.

Tokoh seniman Reog Ponorogo, Hari Purnomo atau akrab disapa Mbah Pur Warog Gendeng mengatakan, aksi spontanitas ratusan seniman Reog di Ponorogo ini, sebagai luapan emosi atas apa yang dilakukan Pemerintah Malaysia terhadap kesenian asli Bumi Wengker itu. 

Baca Juga: Budayawan Ridwan Saidi Meninggal di Usia 80 Tahun karena Pecah Pembuluh Darah

Ia pun mendesak Presiden RI Joko Widodo untuk memberi peringatan keras terhadap Malaysia, pun dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  ( Mendikbud) Nadiem Makarim Dan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilman Farid untuk mengambil langkah cepat dengan segera mengajukan dokumen pengajuan Reog Ponorogo ke Unesco sebelum Malaysia. 

Cilegon dalam

" Masyarakat sudah resah. Kami mohon tolong selamatkan Reog dengan mengambil langkah cepat segera mengajukan Reog ke ICH Unesco sebelum Malaysia. Kita tidak ingin menyesal kehilangan budaya asli kita ini," desaknya. 

Mbah Pur mengakui, selain ada campur tangan warga Ponorogo yang berdomisili lama di Malaysia. Kurangnya perhatian Pemerintah Republik Indonesia dalam upaya pengajuan Reog sebagai warisan kebudayaan tak benda dunia ke Unesco, membuat Negeri Jiran memanfaatkan momentum itu untuk mencaplok kesenian Reog. 

Baca Juga: Jaga Kearifan Lokal, Pemkot Surabaya Jadikan Tari Remo Ekstrakurikuler Wajib

Ratusan Seniman Reog Ponorogo menggelar unjuk rasa di depan Pemkab buntut dari rencana klaim Reog ke Unesco oleh Malaysia. Ratusan Seniman Reog Ponorogo menggelar unjuk rasa di depan Pemkab buntut dari rencana klaim Reog ke Unesco oleh Malaysia.

" Bisa saja, tapi yang penting ini akibat kurangnya perhatian dan kepedulian pemerintah Indonesia sehingga tidak segera mengajukan Reog menjadi ICH Unesco. Reog milik Ponorogo Reog milik Indonesia," pekiknya. znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru