PROBOLINGGO (Realita)- Ketua KPK Firli Bahuri kembali mendapat dukungan untuk maju menjadi calon presiden pada Pilpres 2024. Kali ini deklarasi dukungan disampaikan oleh Aliansi Santri dan Alumni Pesantren se-Probolinggo, Jawa Timur.
Salim Khadafi, salah seorang inisiator deklarasi, menilai Firli sosok yang tegas dan berani yang akan membebaskan Indonesia dari korupsi. "Masalah kita saat ini bukan miskin sumber daya, masalah kita di mana-mana banyak korupsi," kata Salim, Senin (18/4).
Baca Juga: PN Jaksel Kabulkan Pencabutan Gugatan Praperadilan Firli Bahuri
Dia, mengatakan korupsi telah membuat kekayaan sumber daya alam Indonesia tak sampai dinikmati masyarakat.
Korupsi juga telah membuat pembangunan di sejumlah daerah tak kunjung maju. "Nah, di korupsi membuat daerah ini jadi termiskin keempat se-Jatim," ujarnya.
Baca Juga: Mundur dari Ketua KPK, Firli: Saya Mohon Ampun pada Allah
Yang membuat Salim tak habis pikir, masyarakat Probolinggo sebenarnya sudah lama mengendus dugaan praktik korupsi di lingkungan pemerintah setempat. Mereka juga sering melaporkan dugaan tersebut ke lembaga penegak hukum, termasuk ke Komisi Pemberantasan Korupsi.
Namun, lanjutnya, baru belakangan ini kasus korupsi benar-benar diunhkap, yakni oleh KPK di bawah pimpinan Firli Bahuri. "Ini bukti nyata kalau Pak Firli bekerja untuk masyarakat, beliau tidak main-main terhadap koruptur," tandasnya.
Baca Juga: Tuduhan Firli Soal Kapolda Metro Jaya Mengancam, Dibantah Ketua KPK Nawawi
Atas penilaian tersebut, pihaknya tergerak mendukung Firli serta bertekad memperluas dukungan dengan mengajak para santri dan alumni pesantren untuk bergabung dalam satu barisan. "Dimulai dari sini kita akan terus bergerak, sosialisasi gagasan Pak Firli, prestasi beliau dalam berantas korupsi," ungkap Salim.
Ia yakin masyarakat dipastikan antusias menerima sosok Firli. Selain karena kinerjanya sudah terbukti, purnawirawan polisi bintang tiga itu juga dekat dengan budaya dan nilai-nilai yang diperjuangkan santri. "Beliau teladani semangat jihad santri untuk perangi korupsi," pungkasnya.kik
Editor : Redaksi