Tuai Banyak Kritikan, ini Penjelasan Ketua Pembangunan Makam Ibunda Gadjah Mada

LAMONGAN (Realita) - Pemugaran kawasan makam Ibunda Patih Gadjah Mada atau Mbah Ratu "Nyai Andong Sari", yang terletak di Dusun Cancing, Desa Sendangrejo, Kecamatan Ngimbang, menuai kritikan dari sejumlah pihak. Diantaranya terkait besaran anggaran sebesar 2,2 miliyar rupiah, yang menganggap Pemerintah Daerah lebih mengutamakan kepentingan makam daripada infrastruktur, hingga dianggap beresiko merusak data arkeologi yang ada, lantaran dari segi budaya, tidak dilakukan kajian terlebih dahulu dari ahlinya. 

Menanggapi itu, Ketua Panitia Pembangunan Kawasan Makam "Nyai Andongsari", Rudi Hariono, menganggap jika kritikan-kritikan tersebut, merupakan bagian dari kepedulian bersama terhadap pelestarian budaya. Terlebih ia mengajak kepada masyarakat, untuk lebih tahu terkait proses dan rencana pembangunannya. 

Baca Juga: Lamongan Targetkan Pembangunan Tahun 2025

"Ini yang mengkritik apa yang mencari-cari kesalahan? Jangan seperti lagunya bang Rhoma, 'ghibah', Hahahaha, " candanya, Rabu, (20/04/2022). 

"Kami sangat berterimakasih kepada oknum-oknum yang melakukan kritik. Kalau tidak ngritik justru salah mas. Terus disuruh apa? Tapi kalau niatnya mencari-cari kesalahan, ujungnya kecele (tidak sesuai) terus kan? Saran saya datang aja ke Gunung Ratu biar tau yang sebenarnya bagaimana, " lanjutnya. 

Rudi menuturkan, jika sebagai masyarakat yang peduli, diharapkan peran serta langsung dan tidak hanya sebuah wacana. 

"Mungkin jalannya (caranya) saja yang berbeda. Kami lebih melakukan aksi daripada wacana, mengabdi bukan mencari keuntungan pribadi. Dan harusnya sekarang waktunya yang suka berwacana mewujudkan dalam langkah nyata," tutur Rudi. 

Baca Juga: Peringatan HPN ke-78, PWI Lamongan Menggelar dengan Momen Sederhana

Lebih jauh pria alumni pondok pesantren Sunan Drajad Paciran itu menjelaskan, jika rencana dan proses pembangunan di Gunung Ratu, sudah hampir 1 tahun. Semua pihak menyaksikan dan menyampaikan terima kasih kepada Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, yang dinilai banyak berbuat dan sungguh-sungguh untuk mendorong terwujudnya penataan kawasan makam tersebut.

"Di tengah ujian pandemi tahun lalu sekitar bulan April, pak Bupati hadir ke Gunung Ratu, berkumpul dengan masyarakat Sendangrejo, khususnya warga Dusun Blawi dan Cancing. Beliau meresmikan jamaah istighosah 'Wiwitan' yang di ketuai oleh Mbah Bayan Cancing untuk berkegiatan di Gunung Ratu setiap malam Selasa Wage, dan sampai sekarang masih berjalan. Semua tahu bagaimana kondisi Makam Nyai Ratu Andong Sari saat sebelum diadakan acara Rutinan istighosah? Alhamdulillah, sekarang sudah steril dari paranormal yang tidak normal. Karena jamaah Wiwitan yang di resmikan pak Bupati tersebut pada bulan Juni, melakukan bhakti sosial perbaikan tangga menuju Gunung Ratu dengan dana swadaya jamaah, bukan dari pemerintah," jelasnya. 

Selanjutnya pada bulan November 2021, dijelaskan jika Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, memberikan bantuan pemasangan lampu penerangan jalan dari jalan Raya Babat - Jombang sampai kawasan (depan) Gunung Ratu. Ia menambahkan jika hal itu menjadi sejarah baru sejak zaman Majapahit, yang dibuktikan dengan lampu penerangan jalan yang terpasang dan menyala. Sedangkan pada tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Lamongan membantu pemugaran cungkup makam yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), senilai Rp. 193.000.000,-.

Baca Juga: Gus Nabil Apresiasi Pemkab Lamongan Dalam Upaya Menekan Angka Stunting

"Kami sangat menyadari keterbatasan anggaran pemerintah daerah di tengah pemulihan pasca pandemi ini, dan masih banyaknya sektor lain yang perlu diperhatikan. Namun kepedulian pak Bupati dalam mengawali pemugaran cungkup Makam Nyai Ratu Andong Sari ini, kita sambut dengan penuh gembira. Meskipun bantuan senilai itu kami rasa sudah sangat besar untuk memulai penataan di kompleks makam. Dan bisa di pastikan pemugaran cungkup makam tersebut tidak merusak tinggalan kepurbakalaan. Kemudian pak kades Sendangrejo membentuk kepanitiaan dan dikukuhkan saat peletakan batu pertama oleh pak Bupati. SK-nya jelas kok, " katanya. 

Untuk diketahui, program panitia tahap awal ini merencanakan penataan satu bukit kawasan Makam Nyai Ratu Andongsari sekitar 2,2 Miliyar rupiah. Dana sebesar itu di arahkan untuk penyempurnaan cungkup makam karena kemampuan anggaran tidak sampai pemasangan lantai dan finishing bangunan. Sementara pembangunan musholla, peristirahatan, pemasangan paving, pagar, gapura, dan lainnya, bersumber dari dana para donatur yang dianggap mempunyai kepedulian.

"Di bawah bimbingan pak Bupati dan pak Kades Sendangrejo, sekuat tenaga kami  berusaha agar pembangunan ini bisa terwujud dan kedepannya ramai peziarah sehingga bisa membawa dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. Inilah wujud nyata kebersamaan pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan cita cita," Tandasnya.def

Editor : Redaksi

Berita Terbaru