TPID Kota Depok Sidak ke Pasar Sukatani

DEPOK (Realita)-  Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Depok melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Sukatani di Kecamatan Tapos. Sidak ini guna memantau perkembangan harga kebutuhan pokok di bulan Ramadan 1443 Hijriah.

Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono mengungkapkan, dari hasil monitoring ditemukan beberapa jenis komoditas mengalami kenaikan harga. Kendati demikian, imbuhnya, pasar tidak sepi pembeli.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Pemkot Surabaya Segera Gelar Pasar Murah di 322 Titik

"Karena menjelang Ramadan banyak harga merangkak naik, tiap tahun ke tahun selalu terjadi (kenaikan harga)," ungkapnya belum lama ini.

Berdasarkan pantauan langsung di Pasar Sukatani, lanjut Imam Budi, komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya minyak goreng kemasan sekitar Rp 26-27 ribu/liter, daging sapi semula Rp120 ribu/kg menjadi Rp150 ribu/kg. Kemudian, ayam broiler semua Rp 30 ribuan/kg menjadi Rp 50 ribu/kg.

Baca Juga: Stabilkan Harga Kebutuhan Pokok, Pemkot Surabaya Segera Buka Pasar Murah di 31 Kecamatan

Dikatakannya, Pemkot Depok akan terus memantau perkembangan harga bahan kebutuhan pokok setiap harinya di seluruh pasar selama bulan puasa. IBH juga mengimbau kepada masyarakat agar bijak dalam membeli kebutuhan bahan pokok karena stoknya aman.

"Kami memastikan ketersediaan stok barang ada, mudah-mudahan kenaikan harga tidak terjadi begitu lama. Harga stabil inflasi terjaga," ucapnya.

Baca Juga: Ditargetkan Selesai Mei 2024, Pembenahan Pasar Simo Dilakukan secara Bertahap

Di tempat yang sama, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Kota Depok, Adnan Mahyudin menambahkan, kenaikan harga hampir serentak di lima pasar tradisional yang dikelola oleh Pemkot Depok. Yaitu Pasar Agung, Pasar Musi, Pasar Tugu, Pasar Kemiri Muka, dan Pasar Cisalak.

"Kami berharap selama bulan Ramadan ini masyarakat melakukan konsumsi secara wajar, berjualan secara jujur dan bijak, berbelanja secara bijak sesuai kebutuhan, menerapkan pola hidup sederhana. Kami juga mengajak masyarakat untuk melakukan diversifikasi makanan, baik dari bahan maupun cara pengolahannya," tandasnya.Hendri

Editor : Redaksi

Berita Terbaru