SIDOARJO (Realita)- Penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah menyerang ratusan hewan sapi di Sidoarjo. Dampak tersebut peternak sapi di Sidoarjo menjual dengan harga yang sangat murah.
Hal itu disampaikan oleh H Mustofa (52) salah satu peternak sapi di Desa Gagang Kepuhsari Kecamatan Balongbendo Sidoarjo,
Baca Juga: Waspada Antraks Gunung Kidul, Ponorogo Perketat Sapi Masuk
Mustopa mengatakan bahwa dirinya sangat sedih melihat puluhan sapinya hampir semuanya terjangkit virus tersebut.
"Mulai pertengahan bulan April saat bulan Ramadhan, sapi-sapi saya sudah mulai ada tanda-tanda seperti panas tinggi. Mengeluarkan liur yang berlebihan, dan tidak mau makan," kata Mustofa di kandang sapinya, Selasa (10/5/2022).
Mustofa mnjelaskan, awal mulanya bahwa dirinya membeli dua ekor sapi dari pasar hewan di Krian. Namun dalam hitungan hari semua sapi yang berada di kandang, ada tanda- tanda terjangkit.
Baca Juga: DKPP Kota Madiun Pastikan Hewan Kurban Aman Dari PMK
"Bahkan ada dua ekor sapi saya yang semestinya bisa laku Rp 35 juta dan Rp 30 juta. Terpaksa dijual secara mendadak dengan harga hanya Rp 6 juta per ekor," jelas Mustofa.
Mustofa sempat kebingungan cara mengatasi puluhan sapinya yang terjangkit virus tersebut. Kemudian dirinya mencoba memberikan ramuan tradisional, seperti kunyit, telor, gula aren. Ramuan tersebut dicampur kemudian diminum ke sapinya.
Baca Juga: Pengawasan Hewan Kurban di Kota Cilegon Diperketat
"Alhamdulillah dengan ramuan tradisional itu sapi saya semua sembuh. Saat ini puluhan sapi sudah sudah makan rumput dengan normal," ujar Mustofa.
"Dengan munculnya PMK ini saya setiap hari mengeluarkan biaya ektra perawatan sapi sebesar Rp 1,5 juta. Ini sudah berjalan selama duapekan," jelas Mustofa.jn
Editor : Redaksi