Dewan Minta TPST Kapten Saputro Segera Diperbaiki

MADIUN (Realita) – Tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) di jalan Kapten Saputro Kota Madiun terkesan kumuh. Untuk itu, Komisi III DPRD Kota Madiun mendorong eksekutif dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk memperhatikan kondisi tersebut.

Hal itu dikatakan anggota Komisi III DPRD, Rina Haryati saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama rombongan dewan, Selasa (24/5/2022). “Kota Madiun itu harus cantik, bersih, indah, rapi, dan sehat. Makanya termasuk TPS itu juga harus diperhatikan,” katanya.

Baca Juga: Ukir Sejarah Kota Madiun, Bapak-Anak Jadi Wakil Rakyat

Rina meminta keberadaan TPS di sekitar pemukiman warga tidak membuat masalah baru. Justru dibuat indah agar warga sekitar maupun yang melintas, nyaman serta tidak menimbulkan bau. Apalagi letaknya pun berada di pinggir jalan.

“Kami ingin konsep pembangunan dari DLH kedepan semakin cantik dan sejajar indah dengan pemukiman di sekitarnya,” ujarnya.

Baca Juga: Ini Harapan Pj Wali Kota Madiun setelah 30 Anggota DPRD Dilantik

Menanggapi hal itu, Kepala DLH Kota Madiun, Agus Siswanta menyatakan, TPST Kapten Saputro sebenarnya sudah dibangun. Namun belum sempurna. Sesuai rencana, kelanjutan pembangunan TPST itu kemungkinan akan diusulkan pada perubahan anggaran keuangan (PAK) tahun ini. Menurutnya, bangunan yang ada saat ini belum tuntas, karena sebelumnya menyesuaikan anggaran yang terbatas.

Cilegon dalam

“Dulu itu kan dananya memang terbatas, sehingga proyeknya menggunakan sistem penunjukan langusung (PL) karena dananya hanya Rp 200 juta. Itu pun bisanya hanya membuat landasan sama pelebaran menggunakan tanah aset PDAM. Seandainya dapat lagi (anggaran.red) nanti di PAK, ya bangunan itu dilanjutkan,” terangnya.

Baca Juga: 30 Anggota DPRD Kota Madiun Resmi Dilantik, Ini Daftarnya

Agus menyebut, untuk melanjutkan pembangunan TPST di jalan Kapten Saputro, kemungkinan masih memerlukan anggaran sekitar Rp 200-an juta. Konsepnya hampir sama seperti TPS Mayjend Sungkono. Yakni diberi atap, sehingga kontainer bisa masuk. Tujuannya untuk menghilangkan kesan kumuh karena berada di pinggir jalan. 

“Jadi nanti kontainernya nggak kelihatan. Mudah-mudahan dapat anggaran di PAK,” tandasnya.paw

Editor : Redaksi

Berita Terbaru