MAGETAN (Realita)- Densus 88 anti terorisme mengamankan ARY (36) warga Desa Sumberagung Kecamatan Plaosan. Yang bersangkutan ditangkap densus saat di sekitar rumahnya saat akan berangkat mengajar di Pondok Pesantren di Kecamatan Plaosan sekitar pukul 08.30, Selasa (02/08/2022).
Kepala Desa Sumberagung Kecamatan Plaosan Supriadi membenarkan penangkapan salah satu warganya itu. Ia mengaku usai menangkap ARY, Densus langsung menggeledah rumah yang bersangkutan, sejumlah buku rekening dan sebuah laptop ikut diamankan petugas.
Baca Juga: Sepasang Teroris Sayap Kiri Tembaki Gedung Pengadilan di Istanbul
" Saya tidak masuk kerumah ya saat itu. Di rumah ada istrinya dan anak-anaknya saja. Polisi mengambil laptop dan buku rekening . Kami tidak tahu pasti apa kejahatan yang dilakukan hingga polisi menggeledah rumah tersebut," ujarnya.
Supriadi mengungkapkan, ia tidak terlalu mengenal ARY selama tinggal di Sumberagung, pun dengan pekerjaanya. Yang bersangkutan diketahui bukan asli Sumberagung.
" Saya tidak tahu ya kalau pekerjaannya apa dan kerja di mana. Karena bukan warga asli sini, yang asli sini itu istrinya," pungkasnya.
Baca Juga: Sembilan Narapidana Terorisme Ucapkan Ikrar Setia NKRI
Sementara itu, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dalam keterangan persnya mengungkapkan penangkapan ARY terkait jaringan teroris. Dimana ARY diketahui merupakan anggota bidang HI Jamaah Islamiyah dan tergabung dalam tim Misykat.
" ARY diduga membuka jalur hubungan Jama’ah Islamiyah dengan FSA (Free Syrian Army) untuk pelatihan militer. ARY juga mempunyai koneksi ke Yaman untuk membuka jalur hubungan dengan Al-Qaeda di Yaman," kata Ramadhan yang dikutip kliktimes dalam press rilisnya live IG @divisihumaspolri.
Baca Juga: Kemenkumham Jatim Terima 23 Napi Teroris Dari Bogor
Tak hanya itu, ARY juga diduga melakukan pelatihan militer di Suriah ( Retrunis) dan juga ikut memberikan pembekalan atau brefing kepada anggota sasana Jama’ah Islamiyah bidang Qiral Qorib yang akan berangkat ke Suriah.
Kemudian membantu pembekalan para lulusan mahad Jama’ah Islamiyah atau anak para multazim yang ingin kuliah di Timur Tengah," pungkasnya. znl
Editor : Redaksi