PONOROGO (Realita)- Pekan Kreatif Ponorogo tahun 2023, resmi dibuka oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Selasa (24/10/2023).
31 stan UMKM dan berbagai pertunjukan kesenian memeriahkan kegiatan yang digelar selama 5 hari di Aloon-Aloon Kota Ponorogo tersebut.
Baca Juga: 3,5 Tahun Rilis Pimpin Ponorogo, Ini Capaian UHC Bumi Reog
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah ( Disbudparpora) Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi mengatakan, pelaku industri ekonomi kreatif sub sektor Kriya dan Kuliner digandeng untuk memeriahkan kegiatan yang bertujuan untuk aktualisasi Ponorogo kota kreatif ini. Pun dengan upaya menyosong Bumi Reyog sebagai Unesco Creative City Network ( UCCN) 2024.
" Peserta. Dari Subsektor kriya dan kuliner sebanyak 32 UMKM . Ada juga Komunitas seni, komunitas film Ponorogo indi ikut andil bagian dalam ivent ini," ujarnya.
Judha menambahkan, sebelumnya pihaknya bersama Tim Pegerak PKK Ponorogo telah melakukan lomba batik pelajar yang digelar mulai tanggal 1 hingga 20 Oktober lalu.
" Lomba batik pelajar yang bekerjasama dengan TP-PKK Ponorogo Tanggal 1-20 Oktober. Bazar UMKM tanggal 24-28 Oktober," tambahnya.
Baca Juga: 3,5 Tahun Pimpin Ponorogo, Ini Capaian Rilis
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, tak hanya sebagai penggerak ekonomi kreatif, Pekan Kreatif juga sebagai pemicu munculnya pelaku industri kreatif baru di wilayah ini dalam menyongsong Ponorogo sebagai jaringan kota kreatif dunia.
"Jadi upaya menumbuhkan ekosistem wisata di Ponorogo ini benar-benar nyata. Sebelumnya ada Ponorogo Kreatif, Grebeg Suro, Ponorogo Rikolo Semono, sekarang Pekan Kreatif. Agar ekonomi tumbuh, disana ada perdagangan ada kuliner, ada kesenian. Agar mampu menjawab tantangan ke depan," ujarnya.
Puluhan stan UMKM memenuhi kegiatan Pekan Kreatif Ponorogo tahun 2023.
Baca Juga: Gantikan Giri 2 Bulan, Pjs Bupati Ponorogo Lanjutkan Program Prioritas
Sugiri berharap, masyarakat dapat ikut andil bagian dalam upaya pertumbuhan ekonomi ini, khusunya bagi pelaku industri kreatif agar dapat ikut berinovasi, bukan hanya sebagai penggembira di tengah upaya Pemkab menumbuhkan sektor ekonomi melalui industri kreatif.
" Harus mengikuti, jangan tiba saat tiba akal. Contohnya, pendestrian dimana-mana tapi belum ada pelaku industri kreatif seperti lukisan, kriya, kaos kreatif. Yang tumbuh hanya pedagang akringan dan kafe. Memang bagus, tapi akan lebih bagus bila dilengkapi itu. Agar UMKM ikut tumbuh karena ada pasarnya," pungkasnya.adv/znl
Editor : Redaksi