PONOROGO (Realita)- Kendati tutup buku tahun anggaran 2023 berakhir pada 15 Desember esok, namun progres serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Ponorogo tahun anggaran 2023 masih mencapai 79 persen.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Ponorogo Sumarno, ia mengatakan serapan APBD tahun anggaran 2023 senilai Rp 2,5 triliun baru diangka 79 persen. Hal ini akibat sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) besar, belum maksimal dalam melakukan penyerapan anggaran atas kegiatan yang telah dilaksanakan.
Baca Juga: Semiliar Lebih untuk Seragam ASN Pemkot Madiun, Plus Ongkos Jahit Semiliar
“ Baru 79 persen, itu karena ada beberapa OPD besar belum melalukan penyerapan secara maksimal. Umumnya mendekati dateline mereka baru berbondong-bondong melakukan penyerapan anggaran,”ujarnya, Selasa (12/12/2022).
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri mengaku belum maksimalnya penyerapan APBD jelang tutup buku ini, akibat bantuan hibah dan realisasi Anggaran Dana Desa (ADD) belum terserap semuanya. Terhambatnya, penyerapannya hibah dan ADD ini akibat kelengkapan administrasi.
Baca Juga: Buat Rencana Program Tahun 2022 Lebih Realistis
“ Jadi ada kendala di administrasi. Cepat boleh tapi jangan sampai keluar dari aturan. Jangan sampai salah lah,” ungkapnya.
Kendati demikian, pihaknya optimis sebelum 30 Desember esok, progres penyerapan APBD bisa mencapai 98 persen. Pasalnya saat ini banyak OPD besar yang sudah mulai melakukan penyerapan anggaran atas kegiatan yang telah terlaksana.
Baca Juga: Digelontor Rp 80 Miliar, 6 Bulan Serapan Dana Covid di Ponorogo Belum Jelas
“ Kami yakin sebelum 30 Desember nanti bisa sampai 98 persen. Karena ini sudah banyak yang antri penyerapan anggaran di keuangan ,” pungkasnya.znl
Editor : Redaksi