SURABAYA(Realita)-Penipuan yang mengatasnamakan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya marak. Kabag Humas Untag Surabaya, Karolin Rista langsung membantah adanya penipuan yang mencatut nama kampus merah-putih.
Baca Juga: Bank Jatim dan Bank Sultra Resmi Jalin Sinergitas KUB
Kak Olin panggilan Karolin Rista menuturkan, selama 63 tahun Untag Surabaya di bawah naungan Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya, pembangunan untuk dilakukan bertujuan untuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Bahkan kerja sama dengan sejumlah perusahaan telah dilanukan dengan tujuan untuk mencapai suatu visi kesejahteraan.
Salah satu bentuk kerja sama dilakukan dalam bidang pengelolaan keuangan seperti pembayaran gaji karyawan, uang gedung, uang kuliah perbulan, sampai pembelian formulir. Untag Surabaya hanya bekerjasama dengan Bank Negara Indonesia atau BNI dan Bank Pembangunan Daerah (Bank Jatim). Kedua perbankan tersebut menjadi partner setia dengan menggunakan nama Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 Surabaya. "Banyak kejahatan penipuan yang mengatasnamakan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Mereka menggunakan Bank lain selain BNI dam Bank Jatim untuk melakukan penipuan," kata Kak Olin.
Baca Juga: KPID Jawa Timur Nobatkan Bank Jatim BUMD Peduli Penyiaran
Dari analisa sementara, ujarnya, penipuan terjadi dengan menggunakan kecanggihan teknologi. Mereka menyebarkan informasi melalui media-media sosial demi untuk mendapatkan keuntungan. Untuk itu, Olin meminta supaya masyarakat tidak mudah termakan hoax. Sebab, informasi hoax akan menyesatkan dan sangat merugikan orang.
Untag berharap, apabila masih terdapat informasi yang mengatasnamakan Untag Surabaya dalam pungutan liar mohon segera untuk informasikan melalui hotline resmi milik kampus.
Baca Juga: Hadiah Tabungan Simpeda Bank Jatim Selesai Diundi, Total Capai Rp 6,65 Miliar
“Seluruh pembayaran Untag Surabaya dilakukan hanya melalui dua bank tersebut, tidak yang lain dan platform pesan resmi 08113001716, group telegram @pmbuntagsby, Instagram resmi kami @kitauntagsby,” terang Karolin.(arif)
Editor : Arif Ardliyanto
