SIDOARJO (Realita)- Dugaan maraknya calo di kantor Samsat Manyar Surabaya Timur, disoroti Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Menurut Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, pihaknya akan mengirimkan surat klarifikasi ke Polda Jawa Timur untuk menanyakan kebenarannya dugaan ini.
Baca Juga: Poengky Indarti Perempuan Kelahiran Surabaya, Masuk Daftar 10 Capim dan Cadewas KPK
"Kami mendorong pemasangan CCTV di seluruh ruangan Samsat serta penggunaan body camera dan dashboard camera pada anggota Kepolisian bertugas di lapangan, sehingga atasan dapat memonitor tindakan anggota agar tidak melakukan penyimpangan. Di sisi lain, anggota juga dapat menunjukkan profesionalitas kerja serta kebersihannya (anti suap, anti korupsi)," tegas Poengky pada Realita.co, Senin (8/7/2024).
Sebelumnya Kompolnas menyesalkan masih adanya anggota Polri yang coba-coba meminta atau menerima suap.
"Kami mendorong pimpinan Polri untuk menindak tegas para pelaku penerima suap dengan memproses kode etik dan pidana, serta menjatuhkan putusan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH)," kata Poengky lagi.
Kompolnas mengharapkan seluruh atasan untuk pro aktif memantau seluruh anggotanya.
"Sesuai dengan Grand Strategy Polri, tahun 2025 Polri harus menjadi institusi yang excellent dan siap menjadi organisasi berkelas dunia, sehingga profesionalisme dan sikap bersih anti korupsi dan anti suap adalah sebuah keharusan," tukas Poengky.
Sebelumnya diberitakan, pelayanan publik di kantor Samsat Manyar siang itu terlihat ramai oleh masyarakat yang ingin melakukan pembayaran pajak tahunan atau lima tahunan. Antrian nampak memanjang di loket cek fisik.
Baca Juga: Kompolnas Jelaskan Hasil Supervisi dan Gelar Perkara Terkait 7 Jasad di Kali Bekasi
Berseliweran masyarakat yang ingin menyerahkan berkas di loket itu.
Nampak ada berkas yang dikembalikan petugas loket karena persyaratan yang diduga tidak komplit. Namun demikian, dari informasi yang santer terdengar, meski berkas tidak komplit bisa lolos dengan membayar sejumlah 'uang pelicin'. Dan ini bukan menjadi rahasia lagi.
Sebab, santer kabar yang berhembus di lapangan, bahwa pada setiap loket pelayanan di Samsat Surabaya Manyar harus membayar sejumlah uang yang bervariatif, tergantung dengan berkas pengajuan.
Guna menghambat pelayanan ke masyarakat ini, oknum dari pihak Samsat diduga menggunakan banyak motif untuk untuk mencegah jasa pengurus, di antaranya dengan pelampiran surat kuasa.
Baca Juga: Kompolnas Apresiasi Tindakan Tegas Kapolda Metro Jaya Terkait Pungli di Samsat Bekasi
"Pelayanan di Samsat semuanya serba gampang jika ada uangnya mas," kata seorang sumber yang minta identitasnya tak disebutkan.
Pengamatan di lapangan siang itu, banyak dipasang stiker yang berbunyi 'gratis dan tidak dipungut biaya' pada setiap loket pelayanan didalam ruangan samsat yang sejuk karena dingin udara AC. Juga pun demikian, stiker 'Gratis' dapat juga dijumpai di luar ruangan.
Terhadap perilaku oknum-oknum petugas yang meminta 'mel-melan' ini, saat dikonfirmasi Pamin 3 Samsat Manyar Surabaya Ipda Arif mengatakan, sudah ada upaya dari pihak Samsat untuk meminimalisir adanya calo di dengan adanya larangan calo memasuki area Samsat.
"Sudah kita berikan himbauan di luar Samsat maupun di dalam agar melaksanakan pembayaran jangan lewat calo. Dan di sosmed, WA grup Samsat juga kita himbau pengurusan agar jangan melalui calo.tn/tom
Editor : Redaksi