Pemerintah Kota Surabaya Terus Dukung Uji Coba Makan Gratis, Jumlah Sekolah Bertambah Jadi Lima

SURABAYA (Realita)- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mendukung pelaksanaan uji coba makan bergizi gratis dengan menambah jumlah sekolah dari masing-masing wilayah yang ada di Kota Pahlawan. 

Bila sebelumnya pelaksanaan uji coba berlangsung di SD Negeri Klampis Ngasem III /512, Jalan Manyar Kertoarjo III Nomor 107 dan SD Negeri Menur Pumpungan, Jalan Manyar Kartika Timur Nomor 8. Saat ini bertambah tiga sekolah lagi, yakni SD Negeri Wonorejo V/316, Jalan Tempel Sukorejo 1/55, SD Negeri Lidah Kulon IV, Jalan Lontar Lidah Kulon V Nomor 1 dan SD Negeri Margorejo V/407, Jalan Margorejo Tangsi III Nomor 5, Kota Surabaya.

Baca Juga: Makan Siang Gratis Dijatah Rp 15 Ribu per Anak

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa saat ini total ada lima SD Negeri yang sedang melakukan uji coba makan gratis bergizi. Tiga sekolah tambahan masuk dalam uji coba makan gratis bergizi tahap kedua.

"Jadi di tahap kedua pelaksanaan uji coba makan gratis ini, ada penambahan tiga sekolah. Sementara itu, untuk dua sekolah sebelumnya uji cobanya juga masih terus berjalan," ungkap Wali Kota Eri, Minggu (18/8/2024). 

Penambahan lokasi uji coba makan gratis tersebut, ungkap Wali Kota Eri Cahyadi tak terlepas dari dukungan para stakeholder yang ada di Kota Pahlawan. Dalam uji coba makan bergizi gratis ini juga melibatkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Menurutnya, program ini juga berkontribusi dalam mengurangi gizi buruk dan stunting.

"Makanan-makanan yang diberikan kepada siswa berasal dari UMKM Kota Surabaya. Lima sekolah itu dengan UMKM yang berbeda-beda, sehingga hal ini juga dapat mengerakan perekonomian para pelaku UMKM," ungkap Wali Kota Eri.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh menyampaikan, pelaksanaan uji coba makan gratis tahap satu dan dua di Kota Surabaya masih terus berjalan. Pada tahap yang kedua ini sekolah yang dipilih mewakili tiap wilayah yang ada di Kota Surabaya.

"Tahap satu uji coba melibatkan dua sekolah yang ada di wilayah Surabaya Timur dengan sasaran 600 orang yang meliputi siswa, guru dan tenaga pendidik (tendik). Kemudian menambah tiga sekolah lagi dengan sasaran 700 orang dari mulai siswa, guru dan tendik berlangsung di SD Negeri Wonorejo V/316 mewakili Surabaya Pusat, SD Negeri Lidah Kulon IV mewakili Surabaya Barat dan SDNegeri Margorejo V/407 mewakili Surabaya Selatan," jelas Yusuf.

Baca Juga: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis, Bahlil: Itu Prioritas Prabowo Gibran

Yusuf menyebut, uji coba makan gratis bergizi tahap kedua ini berlangsung mulai tanggal 13 - 30 Agustus 2024 mendatang. Dalam pelaksanaannya Pemkot Surabaya juga bekerja sama dengan PT Gojek Tokopedia (GOTO) lewat program 'Makan Gratis Bergizi'.

Cilegon dalam

Pada pelaksanaan uji coba makan gratis di lima sekolah negeri ini, Yusuf menjelaskan bahwa masing-masing sekolah sudah menerapkan Standart Operasionalnya (SOP). SOP tersebut meliputi jam pemesanan makanan, siapa petugas yang bertindak membagikan makanan hingga tata cara pemilahan sampah organik dan anorganik.

"Sekolah membuat alur mulai dari pukul berapa tim admin sekolah mulai pesan lewat aplikasi. Jadi sekitar pukul 08.45 WIB tim dari sekolah mulai pesan makanan, lalu 15 menit kemudian pesanannya mulai berdatangan. Setelah makanan lengkap akan dimasukan kedalam ruang transit, kemudian setiap kelas punya penegak disiplin yang bertugas membagikan makanan. Kalau kelas tinggi seperti kelas 5 dan 6 penegak disiplin perwakilan dari mereka, tetapi untuk kelas 1 sampai 4 penegak disiplinya dari kakak kelasnya," papar Yusuf.

Pihaknya melanjutkan SOP tak berhenti sampai disana. Setelah semua makanan dibagikan, para siswa harus mencuci tangan dan berdoa terlebih dahulu sebelum mulai manyantap makanan. Kemudian, setelah selesai makan para siswa juga diajarkan untuk memilah sampah dan memasukannya pada wadah-wadah yang sudah disediakan sekolah.

Baca Juga: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratisnya Prabowo Dalam Sidang Kabinet

"Misalnya, sisa makanan (sampah organik) dan sampah plastik bungkus makanan (sampah anorganik) harus dibuang terpisah. Hal - hal seperti ini yang kita ajarkan ke anak-anak," imbuhnya.

Tambah Yusuf, pihak sekolah bahkan mempunyai cara masing-masing untuk mengolah sampah makanan yang dihasilkan dari uji coba makan gratis bergizi tersebut. Seperti, SD Negeri Margorejo V/407 yang mencuci wadah bekas plastik makanan untuk setelahnya dikumpulkan dan dijual kembali.

"Kita baru ini berkunjung ke SD Negeri Margorejo V/407 ternyata ada tim wali murid yang membantu mencuci wadahnya secara sukarela, karena kalau dijual lagi lebih mudah. Para wali murid mencucinya agar tidak bau saat dikumpulkan sebelum dijual," pungkasnya.ys

Editor : Redaksi

Berita Terbaru