Jelang Dilantik Jadi DPRD Jatim, Agus Black Hoe Mantab Hijrah dari Kepolisian

NGAWI (Realita)- Jelang pelantikan Anggota DPRD Provinsi Jatim yang akan dilakukan 31 Agustus mendatang. Salah satu Caleg terpilih DPRD Jatim dari partai PDI-Perjuangan Agus Black Hoe memantapkan hijrah dari kepolisian ke dunia politik.

Agus sendiri kini telah mempersiapkan diri berganti seragam, usai terpilih menjadi anggota DPRD Jatim dari Dapil 7 dalam Pileg 14 Februari 2024 lalu.

Baca Juga: Gantikan Giri 2 Bulan, Pjs Bupati Ponorogo Lanjutkan Program Prioritas

Agus Black Hoe mengatakan, kesiapan mental dan diri penting dilakukan, guna menghadapi transisi profesi. Terlebih kini ia merupakan wakil rakyat Jatim.

" Sejatinya, persiapan saya yang utama adalah menyiapkan mental. Karena posisi saya adalah hijrah dari kepolisian ke politik. Saya berusaha memperluas pandangan pikiran, dan terus belajar untuk beradaptasi,” ungkap Agus Black Hoe, Rabu (28/08/2024).

Politisi PDI-Perjuangan ini mengaku, dinamika di dunia politik memiliki tantangan cukup besar, hal itu perlu diimbangi dengan kesiapan diri dan mental berbeda dengan dunia kepolisian yang lama telah digelutinya.

Baca Juga: Ingatkan Netralitas Jelang Pilkada, Pjs Bupati Ponorogo: ASN Jangan Bikin Kelompok Politik

" Pentingnya untuk terus belajar dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Untuk itu saya terus berkomitmen sebagai wakil rakyat yang tidak hanya responsif terhadap kebutuhan masyarakat, tetapi juga mampu mendorong perubahan positif," ungkapnya.

Cilegon dalam

Agus menambahkan, fokus kerjanya usai duduk di parlemen Jatim salah satunya, mengakomodir suara anak muda. Ia menyadari bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam pembangunan daerah.

" Utamanya, saat saya telah dilantik, resmi secara konstitusional menjadi wakil rakyat, saya akan bekerja keras untuk mengakomodir suara anak muda,” tambahnya.

Baca Juga: Sugiri Cuti 2 Bulan, Pemprov Jatim Tunjuk Joko Irianto Jadi Pjs Bupati Ponorogo

Agus juga berkomitmen untuk mendorong anak muda agar lebih berani menyuarakan pendapat mereka. Khususnya yang berkaitan dengan kebaikan dan kebenaran. Budaya berpikir objektif dan logis di kalangan generasi muda penting menurutnya untuk membentuk masa depan Jawa Timur yang lebih baik.

"Saya akan berusaha mengakomodir kebutuhannya, namun tetap terus mendorong mereka agar berani berbicara demi kebaikan dan kebenaran, serta membiasakan berpikir objektif dan logis,” pungkasnya. znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru