JOMBANG (Realita)- Pengadaan bibit sapi di Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, yang diduga bermasalah tengah didalami Unit tindak pidana korupsi (tipidkor) Polres Jombang.
Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra melalui Kanit Tipidkor Ipda Ramadhan mengatakan jika pihaknya sudah melakukan pemanggilan pihak desa Kancilan serta BUMDes.
Baca Juga: Diduga Gelapkan Uang Bantuan Sapi, Masyarakat Bakal Laporkan Oknum Perangkat Desa Mancilan Jombang
"Sudah kita panggil, kepala desa dan ketua Bumdesnya," ungkapnya, Minggu (22/9/2024).
Dijelaskan Ramadhan, pemanggilan tersebut terkait pengadaan bantuan bibit hewan ternak sapi senilai Rp172 juta dari dana desa, yang disinyalir tidak sesuai dengan ketentuan.
"Ini masih kita dalami, terkait dumas (dugaan penyimpangan pengadaan bantuan bibit sapi-red)," kata Ramadhan.
Terpisah Ketua BUMDes, Antok membenarkan jika pihaknya sudah dipanggil Polres Jombang terkait bantuan pengadaan bibit sapi.
"Sudah dipanggil Polres seminggu lalu. Saya sama Kepala Desa," tuturnya.
Baca Juga: Cair Bulan Maret, BUMDes di Jombang Belum Terima Anggaran Bantuan Bibit Sapi
Sedangkan sekretaris desa, tidak mau memenuhi panggilan Polres Jombang. Dengan dalih ada kesibukan.
Informasi yang dihimpun media Realita.co, anggaran pengadaan bantuan bibit sapi senilai Rp172 juta hingga saat ini masih dikembalikan Rp150 juta oleh oknum sekretaris desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang.
"Uang baru dikembalikan Rp150 juta, masih ada sisa Rp22 juta. Pengembaliannya di kantor Kecamatan. Dan langsung dibelikan sapi perah jantan. Gara-gara ramai diberitakan di media, langsung dikembalikan dan beli sapi. Meskipun sapi perah jantan dan ada indikasi markup harga," kata salah seorang tokoh masyarakat Desa Mancilan, RH.
Ia berharap, agar aparat penegak hukum mendalami kasus pengadaan bantuan bibit sapi di desanya.. Karena dinilai ada banyak kejanggalan.
Baca Juga: Bantuan Bibit Sapi di Jombang Tak Kunjung Terealisasi, Uang Diduga Digunakan Oknum Perangkat Desa
"Mulai pembangunan kandang sapi, anggaran yang dibawa oknum perangkat desa sampai proses pengadaan sapi. Semua tidak wajar. Masyarakat berharap APH bisa bertindak profesional, agar kami (warga-red) tidak merasa dibohongi oleh pemerintah desa dan bisa percaya lagi ke penegak hukum," tegas RH sembari memungkasi.
Sementara itu, Kepala Desa Mancilan Atim Riduwan belum bisa dikonfirmasi terkait polemik pengadaan bantuan bibit ternak sapi.
Pesan WhatsApp maupun panggilan tidak pernah direspon dan dibalas.rif
Editor : Redaksi