RSUD Ponorogo Pending Pengadaan Oksigen Generator Rp 5,3 Miliar

PONOROGO (Realita)- Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo melalui Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Dr Harjono Ponorogo, untuk mendatangkan mesin generator oksigen batal di tengah jalan.

Hal ini diungkapkan Wakil Direktur Bidang Medik RSUD Dr Harjono Ponorogo, Enggar Tri Adjie. Ia mengatakan, pengadaan mesin penghasil oksigen senilai Rp 5,3 miliar atau turun  Rp 1,1 miliar dari anggaran semulai Rp 6,4 miliar itu, akibat pengadaan generator oksigen  belum menjadi skala prioritas di kondisi saat ini.

Baca Juga: Sempat Lari ke Perkampungan, Buron Koruptor Pengadaan Pupuk Berhasil Dibekuk

" Sementara ini belum dieksekusi dulu, kita masih melihat situasi saat ini,. Untuk prosesnya kita belum ngapa-ngapain termasuk ngeklik kemarin juga belum," ujarnya, Rabu (08/09).

Enggar mengaku, alasan pendingnya pengadaan mesin melalui sistem E-Katalog itu, lantaran melimpahnya ketersediaan Oksigen medis saat ini. Dimana stok oksigen di RSUD mencapai 7.152 meter kubik, dengan kebutuhan oksigen medis perhari sekitar 1.500 meter kubik.

Baca Juga: Nama Wakil Ketua DPRD DKI Disebut Dalam Sidang Korupsi Pengadaan Tanah

" Sekarang kita oksigen sudah melimpah. Dulu saat Covid tinggi kebutuhan 2.000 meter kubik per hari. Kita mau oprasi saja harus tunggu kiriman oksigen," ungkapnya.

Lebih jauh Enggar menambahkan, hal ini juga akibat turunya jumlah Bed Occupancy Rate (BOR) pasien Covid-19, sejak Ponorogo berstatus zona oranye.

Baca Juga: KPPU Jatuhi Hukuman Para Pelaku Persekongkolan di Pelabuhan Tulungagung

" Sejak 10 hari terakhir sudah turun 40 persen. Di IGD juga hanya ada 1 atau 2 pasien covid. Pasien di tenda juga sudah tidak ada," klaimnya.  

Diketahui sebelumnya, akibat krisis ketersediaan oksigen medis yang melanda Ponorogo awal Agustus lalu, Pemkab Ponorogo berencana membeli mesin Oksigen Generator senilai Rp 5,3 miliar secara online melalui E-Katalog. Bahkan, sebuah perusahaan asal Jakarta telah dilirik RSUD yang ditunjuk Pemkab untuk menyediakan alat yang didanai dari dana Refocusing Covid-19 di Dinkes itu.lin

Editor : Redaksi

Berita Terbaru