Omicron Bisa Bikin Penis Ereksi Berhari-hari hingga Menciut

GEJALA varian Omicron ini ternyata juga berpengaruh pada penis pria. Sebelumnya, beberapa kasus pria yang mengalami gejala pada penis akibat COVID-19 telah masuk dalam jurnal medis.

Meski gejalanya lebih ringan, ternyata varian ini bisa menyebabkan masalah kesehatan pada penis. Mulai dari menyebabkan rasa sakit hingga membutuhkan bantuan medis.

Baca Juga: Selingkuh dengan Keponakan, Kemaluan Suami Dipotong Istri lalu Dibuang ke Toilet

Dikutip dari The Sun, berikut 4 gejala varian Omicron yang bisa terjadi pada penis:

1. Pembekuan Darah pada Penis

Tak hanya menyebabkan masalah pernapasan, varian Omicron juga bisa berpengaruh pada penis. Sebuah bukti menunjukkan bahwa virus kemungkinan besar menyebabkan kerusakan pembuluh darahnya pada penis.

Virus Corona memasuki sel-sel endotel pembuluh darah yang ditemukan di banyak organ, yang bisa menghentikannya bekerja dengan baik.

"COVID-19 dapat menyebabkan disfungsi endotel yang meluas pada sistem organ di luar paru-paru dan ginjal, termasuk penis," kata para peneliti di Miami.

Saat terinfeksi, itu akan meningkatkan kecenderungan darah untuk menggumpal. Pembekuan darah bisa menyebabkan stroke fatal, gagal paru-paru, serangan jantung, dan pembatasan umum aliran darah ke organ vital.

Pembekuan ini bisa menyebabkan rasa sakit yang menyiksa serta mengganggu fungsi normal penis.

2. Ereksi Berhari-hari

Baca Juga: Mr P Pria Gemuk Cenderung Lebih Kecil, Ini Sebabnya

Efek samping lain saat terinfeksi Omicron adalah ereksi dalam waktu yang lama. Petugas medis telah melaporkan kasus pria yang ereksinya berlangsung berjam-jam atau bahkan berhari-hari.

Secara medis, ereksi yang terus-menerus dengan disebut priapisme, yang dapat menyebabkan kematian jaringan, kerusakan permanen, atau disfungsi ereksi.

Kondisi ini biasanya diobati dengan suntikan ke penis, menggunakan jarum atau sayatan kecil untuk mengalirkan darah dari ruang ereksi, atau dengan mengompres dengan es.

"Beberapa kasus priapismus iskemik telah dipublikasikan, kebanyakan dari mereka mempengaruhi pasien dengan gejala parah yang memerlukan rawat inap dan masuk ICU," tulis para dokter.

3. Disfungsi Ereksi

Baca Juga: Bertengkar dengan Kekasih, Pemuda Ini Potong Penis Sendiri

Sejak awal pandemi, beberapa dokter mulai memperingatkan bahwa COVID-19 bisa menyebabkan disfungsi ereksi pada pria. Meski banyak faktor penyebabnya, kondisi ini bisa memicu sejumlah masalah kesehatan lainnya, seperti impotensi.

Tetapi mengingat penyakit pembuluh darah lainnya, seperti penyakit arteri koroner, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Maka tidak heran jika varian Corona ini bisa memicu kondisi tersebut.

4. Penis Menciut

Sebuah penelitian pada 3.400 orang yang dipimpin oleh University College London mengungkap gejala yang dialami pasien COVID-19. Survei menemukan bahwa dari 200 orang yang melaporkan gejala long Covid, mengaku ukuran penisnya menjadi lebih kecil daripada sebelumnya.

Hampir sebanyak 5 persen pria mengalami ukuran penis yang menciut. Para ahli mengatakan bahwa kemungkinan ini terjadi akibat efek domino dari kerusakan pembuluh darahnya akibat virus Corona.ik

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Isi Angin, Ban Meledak dan 1 Tewas.

BULOH- Ban buldoser yang sedang diisi udara di tempat servis ban di Bandar Baru Sungai Buloh, Malaysia meledak hingga menyebabkan seorang pekerja meninggal …