Kasus Aktif Naik, Kemenang Ponorogo Masih Gelar PTM 100 Persen

PONOROGO (Realita)-Di tengah meningkatnya kasus konfirmasi harian Covid-19 di Kabupaten Ponorogo, hingga berdampak pada penerapan kembali sekolah daring di sejumlah lembaga pendidikan SMP Negeri dan SMA Negeri. Tidak membuat Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Ponorogo melakukan hal yang sama pada ratusan lembaga pendidikanya. 

Bahkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs), dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Ponorogo masih dilakukan secara 100 %.

Baca Juga: Kasus PTM di Kabupaten Malang Meningkat, Sanusi Ingin Mutu Pelayanan Faskes Ditingkatkan

Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Ponorogo Nurul Huda mengatakan, pelaksanaan PTM 100% di 3 tingkatan lembaga pendidikan yang ia naungi, mengacu pada keputusan Satgas Covid-19 baik kabupaten maupun kecamatan. Pun saat ini belum ada ditemukan kasus konfirmasi Covid-19 di lingkup pendidikan madrasah.

" Kami tentu mengacu pada regulasi yang ada, jadi daerah satu tidak sama dengan daerah yang lainnya. Karena disitu ada Satgas juga. Jadi pelaksanaan kegiatan di MTS ini mengacu atas persetujuan gugus, kalau mereka bilang jalan ya jalan, kalau berhenti ya berhenti. Sampai hari ini PTM kami masih jalan 100%," ujarnya, Jumat (25/02/2022). 

Baca Juga: Satu Pasien Covid-19 Omicron XBB Ada di Surabaya

Huda merinci, lembaga pendidikan yang dinaungi Kemenang Ponorogo mencapai total 540 Lembaga, yang terdiri atas 269 Raudlatul Athfal, 115 Madrasah Ibtidaiyah, 90 Madrasah Tsanawiyah dan 66 Jenjang Madrasah Aliyah." Semua masih PTM 100 %," tandasnya. 

Sekedar informasi, dari data di IG Dinkes Jatim tercatat kasus aktif harian Covid-19 di Kabupaten Ponorogo tertanggal 24 Pebruari 2022 bertambah 28 orang, sehingga mencapai total 222 orang. 

Baca Juga: Masuk SMPN 2 Kota Madiun, Siswa Wajib Psikotes

Sementara dari Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Provinsi Jawa Timur wilayah Ponorogo hingga kini mencatat, 26 orang yang positif  dari 6 SMA berbeda. Yakni SMAN Babadan (16 orang), SMAN 2 Ponorogo (5 orang), SMAN 1 Sambit (1 orang), SMAN 1 Sampung (1 orang), SMAN 1 Ponorogo (2 orang) dan SMA Muhammadiyah (1 orang). Dari jumlah tersebut, sebanyak 7 orang merupakan tenaga pendidik dan 19 orang adalah siswa. 

Akibatnya 2 SMAN terpaksa daring kembali mereka yakni, SMAN 1 Babadan dan SMAN 2 Ponorogo. Tak hanya SMA Ngeri yang melakukan pembelajaran darinb, SMPN 1 Ponorogo pun sempat melakukan daring dalam seminggu setelah sejumlah siswa dan guru nya terkonfirmasi positif Covid-19.znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru