DEPOK (Realita)- Wali murid dan warga kompak menghadang Satpol PP yang hendak mengeksekusi bangunan SDN Pondok Cina 1.
Kekompakannya terlihat jelas dengan aksi sejumlah massa yang bertahan menutup akses masuk untuk puluhan personel Satpol PP itu. Mereka menutup gerbang sekolah dengan membuat blokade di depan pintu masuk.
Baca Juga: Eksekusi Lahan PT BSA Dihadang Warga
Mariamah (60), warga asli Pondok Cina yang juga alumni dari SDN Pondok Cina 1 menginginkan dari polemik penggusuran gedung SDN Pondok Cina 1 dapat segera diselesaikan.
"Sebelum digusur paling tidak ada gedung pengganti nya dulu. Karena SDN Pocin 1 ini merupakan sekolah pertama yang ada di Depok," ujar Mariamah, Minggu (11/12/2022).
Sementara itu untuk lokasi sekolah yang merger di SDN Pocin 3 dan 5, menurut Mariamah masih juga kekurangan untuk ruang kelas bagi pelajar dari SDN Pocin 1.
"Untuk SDN Pocin 1 akreditas A sedangkan untuk Pocin 3 dan 5 akreditas B sehingga untuk skala pendidikan masih jauh dengan Pocin 1," kata dia.
Baca Juga: Rumah Mewahnya Dieksekusi Hari Ini, Guruh Soekarnoputra Melawan
Terpisah Sunarto alias Bang Teto (52) menambahkan sekolah SDN Pocin 1 memiliki sejarah bagi Kota Depok lantaran sekolah SD tertua pertama yang ada di Depok.
"Dulu status lahan sekolah ini wakaf tokoh masyarakat Pondok Cina menyerahkan untuk dijadikan sebagai Sekolah Rakyat.
"Masyarakat Kelurahan Pondok Cina bermanfaat untuk pendidikan sampai akreditas sekolah mencapai A," ungkap Sunarto alumni SDN Pondok Cina tahun 1983.
Baca Juga: Penggusuran Ricuh, Anggota Brimob Kena Panah
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota Depok berencana untuk melakukan alihfungsi sekolah menjadi Masjid Agung Kota Depok.
Terakhir, Pemkot Depok masih memberikan izin untuk kegiatan belajar mengajar murid SDN Pondok Cina 1. Setelah itu, murid SDN Pondok Cina 1 sudah harus mengosongkan sekolah tersebut pada 12 Desember 2022.
Izin sementara itu diberikan karena pada 5-9 Desember 2022, para siswa akan menghadapi ujian akhir semester. Nantinya, bangunan SDN Pondok Cina 1 akan dilebur dengan SDN Pondok Cina 3 dan 5. Hendri
Editor : Redaksi
