MADIUN (Realita) - Pemkot Madiun berencana melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) untuk penataan kawasan perempatan Tugu. Sehingga bagi pengendara dari jalan Pahlawan tidak diperbolehkan lurus ke jalan Cokroaminoto. Melainkan setelah sampai di perempatan Tugu, harus belok kiri ke jalan Panglima Sudirman melewati Pasar Besar Madiun (PBM).
Setelah itu, belok kanan menuju jalan Mangga maupun jalan Jambu. Sementara dari Alon-alon atau jalan Panglima Sudirman menuju perempatan Tugu dilarang lurus ke arah PBM. Namun sesampainya di perempatan Tugu harus belok ke arah kanan menuju jalan Cokroaminoto. Sesuai rencana, rekayasa lalu lintas ini diterapkan mulai 21 Juni hingga 1 Oktober 2021.
Baca Juga: Tiba-tiba Mbah Kuri Ponorogo Datangi Rumah Bacawali Madiun Maidi
Walikota Madiun, Maidi dikonfirmasi terkait rencana itu mengatakan, rekayasa lalin tersebut hanya bersifat sementara. Yakni mulai 21 Juni hingga 1 Oktober 2021. Karena disekitaran lokasi itu bakal ada pembangunan proyek 0 kilometer. Yakni di perempatan Tugu antara jalan Pahlawan-Cokroaminoto-Panglima-Sudirman. Jika tidak dilakukan rekayasa lalin, dirinya khawatir justru bakal menganggu para pengguna jalan.
“Itu hanya sementara untuk mengerjakan proyek ini. Karena disitu akan ada proyek 0 kilometer. Kalau nggak begitu (dilakukan rekayasa lalin,red) kan nggak bisa jalan. Karena nanti 0 kilometer akan diberi batu khusus. Jadi orang masuk situ harus terasa,” katanya usai rapat paripurna penetapan perubahan Propemperda di gedung DPRD Kota Madiun, Rabu (16/6/2021).
Baca Juga: Bapelitbangda Sosialisasikan RPJPD Kota Madiun 2025-2045
Meski dalam rencana penerapan rekayasa lalin hingga 1 Oktober, lanjut Maidi, namun dirinya mentargetkan proyek 0 kilometer dapat selesai lebih cepat. Agar jalan dapat kembali dibuka seperti biasa. “Nanti disitu juga harus kerja malam. Biar cepat jadi. Semakin cepat semakin baik dan tidak menganggu lalu lintas,” tuturnya.
Sementara untuk mengatasi kemacetan dan penumpukan kendaraan di jalan Jambu maupun jalan Mangga, petugas disiagakan dilokasi. Sehingga jika terjadi kemacetan, maka jalur lalin bisa dialihkan ke alternatif lainnya.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Wali Kota Madiun Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan
“Nanti penerapannya fleksibel, dalam arti melihat kondisi dilapangan. Bisa nanti kita buat buka-tutup. Kan itu tidak permanen,” tandasnya. paw
Editor : Redaksi