Termakan Isu Penggusuran, PKL di Sekitaran Pasar Sleko Geruduk Dinas Pasar

MADIUN (Realita) - Hanya gara-gara mendengar isu yang belum tentu kebenarannya, puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan disekitaran Pasar Sleko Kota Madiun mendatangi Kantor Dinas Pasar setempat, Kamis (18/11/2021). Aksi pengerudukan ini dipicu lantaran massa sebelumnya mendengar kabar rencana penggusuran.

Susilo Yulianto salah satu pedagang wedang ronde mengatakan, awalnya dirinya menanyakan perihal nasib 19 PKL yang sudah puluhan tahun berjualan diarea Pasar Sleko kepada salah seorang pegawai di Dinas Pasar. Pasalnya, saat ini Pasar Sleko tengah dibangun dan pedagang takut nantinya akan digusur. Pegawai dari Dinas Pasar menyatakan jika dihalaman Pasar Sleko harus bersih dari PKL. 

Baca Juga: Halalbihalal, Wali Kota Madiun Tekankan Sinergitas

"Dari dinas mengatakan kalau memang di Pasar Sleko tidak ada tempat untuk berjualan diarea pasar," katanya.

Takut tidak dapat mencari nafkah, mereka lantas mendatangi Serikat Buruh Madiun Raya (SBMR) untuk meminta bantuan. Para pedagang bersama SBMR akhirnya mendatangi kantor Dinas Pasar untuk melakukan audensi. 

"Dengan audensi ini, pak Anshar (Kepala Dinas Pasar,red) sendiri sudah menyatakan nggak papa, diperbolehkan untuk  berjualan selama pembangunan. Nanti kedepannya kalau pasar yang belakang itu dibongkar, PKL sudah ada tempat sendiri," ujarnya.

Baca Juga: Pemkot Madiun Rencanakan Jembatan Gantung Patihan Hanya Untuk Roda Dua

Senada dikatakan Koordinator SBMR, Aris Budiono. Menurutnya, PKL mendapatkan informasi jika tidak boleh berjualan diarea Pasar Sleko. Setelah dilakukan audensi bersama Kepala Dinas Pasar, Anshar Rasidi, PKL tetap boleh berjualan. 

"Kan ada tersebar isu kalau PKL tidak boleh berjualan diarea Pasar Sleko. Sehingga kami mengajak kawan-kawan PKL ini untuk audensi dengan Dinas Perdagangan. Ternyata kepala dinas mengijinkan selama proses pembangunan Pasar Sleko ini, PKL boleh berjualan di sekitan Pasar Sleko," ungkapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pasar, Anshar Rasidi mengaku, aksi dipicu gara-gara miskomunikasi yang diterima PKL Pasar Sleko. Padahal, Pemkot Madiun hanya akan melakukan penataan pedagang supaya lebih rapi. Upaya ini selaras dengan program yang dicanangkan Walikota Madiun, Maidi agar pasar tadisional dapat ditata secara profesional dan lebih menarik seperti di Pasar Sindu Sanur Bali.

Baca Juga: PKL Surabaya Minta Dispensasi Jualan hingga Lebaran, Komisi B DPRD Beri Dukungan

"Sebenarnya ada satu miskomunikasi, yang diterima oleh para PKL disekitar Sleko. Bahwa program dari pemkot, besok dilakukan penataan PKL di sepanjang jalan Cokroaminoto sebelah timur, semua PKL akan diarahkan kesana. 

Sebelum tempat itu selesai, pemerintah kota masih mempersilahkan mereka berjualan di sekitar Pasar Sleko," katanya. paw

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Nipu, Emil Khasuna Diadili

SURABAYA (Realita)- Emil Khasuna Bin Mochamad Afvan Husny Terdakwa perkara penipuan dan penggelapan uang sebesar Rp.1,5 miliar menjalani sidang di Pengadilan …